Wamen ATR: UMAM Bawa Pendidikan Indonesia ke Kancah Global

Wamen ATR: UMAM Bawa Pendidikan Indonesia ke Kancah Global
Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra/(Foto/Net)

MONITORDAY.COM - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra mengucapkan selamat atas berdirinya Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), yang merupakan kampus Indonesia pertama yang berdiri di luar negeri. 

Menurut dia, kehadiran UMAM akan membawa pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan tinggi ke kancah global. 

"Ini adalah sebuah capaian istimewa bangsa Indonesia. Salah satu sumbangan terbaik Indonesia bagi peradaban dunia," kata Surya, dalam keterangannya, Jumat (13/8/2021). 

Menurut Surya, globalisasi barang dan jasa, gagasan serta pendidikan dan mobilitas sosial, merupakan keniscayaan di zaman ini. 

Dia menilai, barang dan jasa yang bebas berlalu lalang lintas negara perlu dipahami dengan lalu lintas gagasan dan pendidikan, yang menjaganya untuk senantiasa bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. 

Karena itu, menurut Surya, hadirnya UMAM merupakan salah satu hal penting dalam menempatkan gagasan pendidikan dalam menjalani era globalisasi ini. 

"Di sinilah barangkali nilai strategis dari resmi beroperasinya Universiti Muhammadiyah Malaysia, yang tidak hanya akan mendalami budaya dan kehidupan bangsa Malaysia, tetapi juga akan menjadi ruang sarana silaturahmi bangsa Indonesia di negeri jiran ini," kata Surya Tjandra. 

Seperti diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi memperoleh izin pendirian universitas Muhammadiyah di Malaysia dengan nama Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). 

Izin resmi ini dikeluarkan oleh Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia pada 5 Agustus 2021. 

Kampus UMAM akan membuka 15 program studi yang ditawarkan kepada mahasiswa. Yakni yerdiri dari 5 program studi PhD, 5 program studi Master, dan 5 program studi Bachelor. 

“UMAM menawarkan 15 prodi. Program ini didukung dengan 7 guru besar yang dipimpin oleh Datok Muhammad Nuh,” kata Rektor UMAM, Waluyo Adi Siswanto. 

Terkait operasionalnya, Waluyo mengatakan, UMAM bersifat terbuka untuk semua negara dan kebangsaan sebagai wujud pendidikan inklusif bagi semua warga bangsa di ranah global. 

“Kami bersifat terbuka untuk seluruh warga bangsa global,” kata Rektor UMAM.