Wajah Sumringah Mahasiswa Yudisum FE UMC di Masa New Normal

Yudisium menjadi momen yang dinantikan Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi di FE UMC.

Wajah Sumringah Mahasiswa Yudisum FE UMC di Masa New Normal
Rektor UMC bersama Dekan FE, Kaprodi Manajemen, Kaprodi Akuntansi dan para peserta yudisium/ Istimewa

MONITORDAY.COM -  Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon (FE UMC)  menggelar yudisium di masa new normal dengan menerapkan aturan ketat sesuai dengan protokol kesehatan. Sebanyak 59 peserta yudisium FE dari 596 lulusan UMC yang tampak sumringah menunggu momen tersebut. 

Rektor UMC, Prof Dr. Khaerul Wahidin, M.Ag menyampaikan selamat atas keberhasilan telah menyelesaikan studi  di UMC, seraya berkeyakinan bahwa setiap keberhasilan yang diraih seseorang adalah buah dari kebaikannya. 

" Kalau hari ini bisa mengikuti yudisium, karena Saudara adalah mahasiswa yang baik. Tinggal satu langkah lagi yaitu mengikuti wisuda yang dilaksanakan tangal 19 September 2020 melalui daring dan luring," ujar Khaerul saat memberikan tausyiah yudisium, rabu (16/9/2020). 

Khaerul juga mengungkapkan, kehidupan menjadi mudah segalanya bilamana diawali dengan kebaikan yang disebarkan kepada setiap orang, sebaliknya kehidupan menjadi sulit jika diwarnai dengan keburukan.

Ia pun mengutip surat Ibrahim ayat 24 (Thoyyib), surat Hud (11) ayat 114 (Hasanat) dan surat al-Imron ayat 104 (al-Khairat). Dengan demikian kebaikan menyangkut amalan batin (ditanamkan), amalan lahir (digerakkan) dan sekaligus merupakan gagasan yang terus mengalir dalam perjalanan kehidupan (ad-dakwah).

Kesempatan yang sama, Dekan FE UMC, Sari Laelatul Qodriah M.Si mengatakan bahwa ulusan FE harus memiliki luaran yang islami, profesional dan mandiri.

Maka lulusan FE diharapkan mempersiapkan diri untuk menghadapi kebutuhan tenaga kerja yang memiliki etika dan karakter islami, profesional di setiap tugas yang diamanahinya. 

"Saya ucapkan selamat kepada Nur Aisyah yang merupakan mahasiswi prodi akuntansi  dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) nyaris sempurna 3,78. Kemudian diikuti oleh Oktavia Mustikawati, mahasiswi prodi manajemen dengan IPK 3.49," bebernya.

Menurut Sari, para peserta setiap sesi setelah prosesi yudisium harus langsung meninggalkan lokasi melalui pintu yang berbeda saat memasuki ruangan. Ini dilakukan untuk menghindari kontak fisik dengan peserta lain.