Usai Mendag, Menko Ekonomi Akhirnya Mundur

Usai Mendag, Menko Ekonomi Akhirnya Mundur
Reshuffle kabinet (dok: istimewa)

MONITORDAY.COM - Retaknya hubungan Presiden dan Menteri di koalisi tak lagi bisa ditutup-tutupi. Imbas ketidakharmonisan itu, oleh sejumlah kalangan bisa memicu impeachment atau pemakzulan terhadap presiden atau sebaliknya. 

Terlebih potret ekonomi nasional di awal tahun 2022 ini, kondisinya semakin memburuk.

Dalam pertemuan G-20, dinyatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dikoreksi dari 4,4% menjadi 4% dengan pertumbuhan ekonomi negara maju pada kisaran 1,5% dan negara berkembang sekitar 6%.

Sementara Menteri Ekonomi sendiri sibuk membuat koalisi dengan rekan partai lainnya. Akibatnya, sisa masa jabatannya tinggal dua tahun lagi.

Kendati demikian, amanah yang diberikan tidak dimaksimalkan dan ekonomi memasuki babak turbulensi yang sedemikian hebat.

Dengan penuh pertimbangan, Presiden mengimbau kepada Menteri Ekonomi agar melepaskan jabatannya demi kepentingan yang lebih besar. 

Imbauan Presiden pun disambut oleh Menteri Koordinator Ekonomi Argentina Martin Guzman pada Sabtu, 2 Juli 2022,untuk mengundurkan diri menyusul semakin dalamnya perpecahan dalam koalisi, yang berkuasa, terkait cara mengatasi krisis ekonomi di Negeri Tango tersebut.

Guzman menjabat sebagai menteri sejak akhir 2019. Dia juga dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Argentina Alberto Fernandez.

Guzman juga mengumumkan pengunduran dirinya di Twitter. Dia menulis kalau dia memilih mempertahankan pandangannya terhadap jalan yang seharusnya ditempuh oleh masyarakat Argentina.

Presiden Fernandez, yang beraliran tengah-kiri, saat ini sudang menghadapi dukungan terendah sejak menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Argentina sejak 2019. Pemerintahan koalisinya pecah, inflasi di atas 60 persen dan mata uang peso berada dalam tekanan serta obligasi berada di rekor terendah.

Guzman adalah sosok yang moderat. Dia silang pendapat dengan Wakil Presiden Cristina Fernandez de Kirchner, yang seorang mantan militan dan pernah menjabat dua periode sebagai Presiden Argentina. Fernandez de Kirchner mengkritik cara Guzman menangani perekonomian. Dia juga menyerukan agar pemerintah mengucurkan pengeluaran yang lebih besar demi mengurangi kemiskinan.  

Pengunduran diri Guzman telah membuat posisi Menteri Ekonomi Argentina sementara lowong, padahal Guzman diharapkan bisa terbang ke Eropa untuk bernegosiasi soal kesepakatan utang senilai USD 2 miliar (Rp 29 trilun) dengan dengan Paris Club. Pengunduran diri Guzman juga melemahkan dukungan bagi Presiden Fernandez.