Usai Libur Lebaran, Pemprov Jabar Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19

Usai Libur Lebaran, Pemprov Jabar Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya dengan melakukan pengetesan kepada masyarakat yang mudik. 

Bukan hanya melakukan pengetesan di 17 titik pintu, ketua RT/RW didorong mendata warganya yang mudik untuk melakukan tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR. Adapun tujuannya untuk mencegah munculnya klaster COVID-19 di permukiman. 

Demikian disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan seperti dikutip redaksi, Selasa (18/5/2021). 

"Walapun diketahui hanya 1 persen yang lolos mudik atau 1,5 juta orang tapi berpotensi besar pada kenaikan kasus, maka harus diwaspadai dari sekarang," kata Ridwan Kamil. 

Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar turun. Menurut data Pikobar pada 16 Mei 2021, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar menyentuh angka 29,17 persen. 

Meski demikian, Ridwan Kamil mengatakan sudah menyiapkan dua strategi penguatan rumah sakit rujukan COVID-19 bilamana terjadi peningkatkan kasus COVID-19. Pertama merupakan mengubah tempat tidur untuk layanan umum menjadi ruang perawatan COVID-19. 

"Kalau umum sudah menjadi ruang perawatan COVID-19 dan belum memadai, kita akan buka rumah sakit darurat. Yang di Secapa AD dulu sudah disiapkan," ujar Ridwan Kamil. 

Untuk pemulihan ekonomi di Jabar, ia menyatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Jabar yang sempat terkontraksi cukup dalam karena pandemi COVID-19 kini terus membaik dan berada di angka minus 0,83 persen.

"Semua kepala daerah diminta bekerja keras karena hanya 10 provinsi yang sudah positif paling tinggi itu Papua, posisi Jabar ada di angka minus 0,83 persen. Ini sudah jauh lebih baik dari tahun lalu. Mudah-mudahan dan saya optimistis secepatnya di atas 0 persen atau positif," sebut Ridwan Kamil.