TNI Turun Tangan akibat Anies Lebay

Seharusnya Anies sebagai orang yang dekat bisa memperingatkan untuk tidak menggelar acara yang menimbulkan kerumunan.

TNI Turun Tangan akibat Anies Lebay
Foto/net

MONITORDAY.COM – Pakar komunikasi politik Lely Arrianie memberi tanggapan terkait penurunan baliho Rizieq Shihab oleh pasukan TNI yang belakangan menimbulkan pro kontra. Ia menilai, hal yang dilakukan TNI merupakan upaya pengamanan untuk membantu pemerintah daerah karena dinilai tak mampu melakukannya.

“Tidak ada yang salah dengan yang dilakukan TNI, karana itu upaya membantu pemerintah daerah, apabila Satpol PP atau gugus tugas tidak mampu lagi,” kata dia dalam program Tamu Redaksi Monday Grup, Senin (24/11).

Menurut Lely, seharusnya upaya tersebut dilakukan oleh pemerintah daerah melalui perangkatnya. Namun kata dia, Anies Baswedan selaku gubernur enggan melakukannya karena punya kedekatan dengan Rizieq.

“Kenapa kepada rakyat kecil Pemda DKI bisa tegas, namun dengan Rizieq Shihab yang merupakan orang dekatnya malah memperbolehkan?,” ungkapnya.

Hal tersebut  terjadi juga ketika acara pernikahan putri Rizieq Shihab. Menurut Lely, seharusnya Anies sebagai orang yang dekat bisa memperingatkan untuk tidak menggelar acara yang menimbulkan kerumunan.

“Sangat disayangkan karna Anies justru ikut hadir menjadi saksi pernihakan dengan kondisi seperti itu,” kata Lely.

“Padahal kalau memang punya relasi atau kedekatan dengan seseorang seharusnya dia yang lebih berani ngomong. Apalagi Rizieq mempunyai pengikut yang militan dan patuh,” tambahnya.

Semenstinya, lanjut Lely, Rizieq juga sebagai orang yang mempunyai pendukung yang militan bisa saja memberikan fatwa agar pengikutnya mengindahkan protokol kesehatan dengan tidak membuat kerumunan. Namun hal tersebut tidak dilakukan, malah justru dibiarkan saja oleh gubernurnya.

“Jadi Anies itu sebenarnya gamang, lebay, menghadapi kerumunan yang ditimbulkan oleh orang yang punya kedekatan dengan dia. Itulah akhirnya TNI turun tangan,” tegas Lely.

Seperti diketahui, pasca kerumunan acara maulid yang digelar oleh Rizieq Shihab ditemukan  ada klaster baru panyebaran Covid-19.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa Puskesmas Kecamatan Tebet telah melakukan penelusuran kasus aktif atau active case finding (ACF) dan mendapati 97 orang warga di lingkungan RW 01 tempat kegiatan maulid berlangsung.

“Dari 97 orang itu ada lima yang positif Covid-19,” kata Wakil Walikota Jakarata Selatan Isnawa Adji, Senin (23/11).