Tiga Strategi Modernisasi Koperasi

Setidaknya ada tiga strategi dalam memodernisasi koperasi yakni keberadaan lembaga penjamin simpanan, pelibatan koperasi besar, dan kampanye koperasi kepada masyarakat.

Tiga Strategi Modernisasi Koperasi
Koperasi dan Teknologi Digital (Foto/Net)

MONITORDAY.COM – Dalam memodernisasi koperasi, setidaknya ada tiga strategi menurut pengamat ekonomi koperasi Frans Meroga Panggabean yang harus dilakukan oleh Pemerintah. Tiga strategi itu yakni keberadaan lembaga penjamin simpanan, pelibatan koperasi besar, dan kampanye koperasi kepada masyarakat.

“Ada 3 langkah yang dapat dilakukan guna mewujudkan modernisasi koperasi,” kata Frans di Jakarta, Rabu (15/1).

Pertama, kata dia, perlu dibentuknya Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) koperasi karena diyakini lembaga ini bisa memberikan dampak signifikan jika terbentuk. Apalagi menurut dia, kalau keberadaannya kemudian digabung juga dengan fungsi sebagai pemeringkat rating investasi UMKM maka akan sangat efektif dan efisien

“Pasti otomatis jadi ‘enforcement’ bagi koperasi dan UMKM sehingga berlomba-lomba semakin modern, profesional, dan naik kelas," ujar lulusan Universite de Grenoble Prancis itu.

Kedua, menurutnya pemerintah harus melibatkan peran koperasi yang sudah besar, modern, dan layak jadi percontohan untuk jadi jangkar program modernisasi koperasi. Hal itu, kata Frans, bisa dilakukan dengan cara pembagian wilayah kerja berdasar daerah mana yang lebih dikuasai dan lebih eksis bagi koperasi jangkar tersebut.

"Menurut riset GORC cukup banyak koperasi yang layak dijadikan koperasi jangkar. KSP Nasari dan Kospin Jasa dengan kredibilitas yang teruji dan jaringan yang luas, sangat layak dipercaya. Juga banyak Credit Union (CU) di Kalimantan dan Indonesia Timur yang modern dan profesional," kata Frans

Wakil Ketua Nasari Sentra KUKM ini menjelaskan contoh koperasi modern pun sudah banyak diantaranya  Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari yang memiliki beberapa PT, dan bergerak di bidang outsourcing, sewa mobil, properti, konstruksi, dan multifinance.

Ketiga, diperlukan sebuah program gerakan nasional untuk mengkampanyekan bahwa koperasi adalah badan usaha yang paling sesuai saat ini agar semua elemen bergerak sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan dan menekan ketimpangan sosial. Hal ini menurut dia, bertujuan agar generasi milenial gemar berkoperasi dengan nilai utama kesetaraan dan berbagi.

"Nilai seperti itu kan milenial banget dengan kebersamaan dan egaliternya. Libatkan organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang telah punya jaringan luas dan peduli akan keadilan sosial masyarakat saja," katanya.

Oleh karenanya, dia sangat mendukung langkah Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk melakukan modernisasi koperasi.

Perlu diketahui, modernisasi koperasi telah menjadi salah satu agenda program dan fokus garapan bagi Teten Masduki saat terpilih sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). “Modernisasi koperasi, koperasinya juga naik kelas, bisa bersaing dengan sektor usaha yang lain,” kata Teten sesaat setelah dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019 lalu.