Terpukul Akibat Covid-19, Pemerintah Diminta Beri Stimulus Ekonomi Bagi Pekerja Industri Pariwisata

Pademi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan industri pendukungnya seperti transportasi, akomodasi maupun kuliner. Indonesia diperkirakan akan kehilangan hingga Rp 140 trilun devisa negara dari sektor pariwisata.

Terpukul Akibat Covid-19, Pemerintah Diminta Beri Stimulus Ekonomi Bagi Pekerja Industri Pariwisata
Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal/(net)

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal mendorong agar pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi bagi pekerja sektor pariwisata. Hal ini mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak wabah Covid-19.

"Saya mengharapkan pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (27/4).

Menurut dia, pademi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan industri pendukungnya seperti transportasi, akomodasi maupun kuliner. Indonesia diperkirakan akan kehilangan hingga Rp 140 trilun devisa negara dari sektor pariwisata.

"Kerugian bukan hanya dari sisi devisa, namun juga hilangnya mata pencaharian. Di Jawa Barat saja misalnya, sekitar 33 ribu pekerja pariwisata yang terkena dampak Corona ini," lanjut Politisi PPP itu.

Karena itu, Illiza juga meminta agar eksekutif bersama legislatif untuk memikirkan proses pemulihan industri sektor pariwisata pasca penyebaran Covid-19 ini.

"Kita jangan hanya memikirkan imunitas tubuh, tapi lupa menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi pernah memprediksi jika pada tahun 2021 industri pariwisata Indonesia akan "booming". Menurut Illiza, jika hal tersebut tidak disiapkan strategi yang tepat, maka akan kehilangan momentum untuk membangkitkan kembali industri pariwisata.

"Sehingga peluang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh negara lainnya," ucap Politisi asal Nanggroe Aceh Darussalam itu.

Sementara kepada para pekerja di industri pariwisata, Ia berharap agar terus kreatif dan bersemangat serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi. Paling tidak untuk mencoba bertahan terlebih dahulu.

"Kelola cash flow agar manajemen keuangan tetap bisa berjalan. Buat business plan yang adaptif dan tentukan skala prioritas untuk setiap action plan," ungkapnya.

Menurutnya, bukan tidak mungkin, di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru. Jika hal ini bisa dilakukan, maka akan menjadi penyemangat dan contoh bagi rekan-rekan pekerja pariwisata lainnya.

"Teruslah berdo'a, karena kita harus yakin bahwa Allah tidak akan memberi beban diluar kemampuan kita. Pasti selalu ada jalan, jika kita berjalan mencarinya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Illiza mengatakan, Komisi X DPR RI bersama dengan Kemenparekraf juga intens berdiskusi untuk menyiapkan tiga tahapan pemulihan. Pada tahap pertama, fokus kita adalah pada program-program stimulus, relaksasi pajak, pelatihan online dan bantuan permodalan.

Tahap kedua, akan fokus pada upaya pemulihan melalui penyiapan dan peningkatan kualitas destinasi wisata serta promosi wisata melalui berbagai kegiatan MICE dan event kreatif baik didalam maupun diluar negeri. Pada tahap kedua ini, peran penting Pemda juga diharapkan.

"Lalu pada tahap ketiga, kita akan fokus pada upaya normalisasi. Hal ini dilakukan dengan penguatan stimulus dan akses permodalan," tandasnya.