Terkait Polemik Lahan HGU Prabowo, ini Menurut Pengamat KIPP

Akhir akhir ini media sosial ramai dengan pernyataan Capres nomor urut 01 (Joko Widodo) yang dianggap sudah menyerang persoalan pribadi pesaingnya yaitu Prabowo Subianto dalam debat Pilpres kedua, minggu (17/02).

Terkait Polemik Lahan HGU Prabowo, ini Menurut Pengamat KIPP
Jojo Rohi, Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Foto: Alfan (Monitorday)

MONITORDAY.COM - Akhir-akhir ini media sosial ramai dengan pernyataan Capres nomor urut 01 (Joko Widodo) yang dianggap sudah menyerang persoalan pribadi pesaingnya yaitu Prabowo Subianto dalam debat Pilpres kedua, minggu (17/02).

Bagi sebagian orang menyoalkan bahwa pernyataan disampaikan oleh Capres nomor urut 01 tentang penguasaan Lahan HGU oleh Prabowo dinilai sebagai serangan pribadi (personal attack). Dan bahkan dari kubu Prabowo akan melaporkannya ke Bawaslu RI karena Jokowi dianggap telah melanggar tata tertib debat.

Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi menyampaikan dalam acara Konferensi Pers di Kantor ICW Jakarta Selatan, Kamis (21/02/2019) bahwa yang dimaksud dengan personal attack adalah ketika hal-hal yang disampaikan itu tidak ada kolerasinya dengan persoalan bagaimana penyelenggaraan negara, skill seseorang dalam mengelola negara atau seseorang yang menguatkan pikiran publik.

Selain itu baru bisa dikatakan personal attack. Seperti mengatakan bahwa 'Jokowi itu planga-plongo', itu baru bisa dikatakannya personal attack karena tidak ada kolerisanya dengan penyelenggaraan negara, tutur Jojo

Saya mendorong KPU supaya punya indikator yang tepat tentang apa yang dimaksud dengan personal attack. Supaya hal-hal yang seperti ini akan mudah diatasi, sambung Jojo

Jojo juga mengatakan harusnya hal-hal yang seprti ini tidak perlu dipersoalkan. Kalau misalnya setiap statement kritik di panggang oleh masing masing kubu, baik kubu Capres 01 maupun 02 maka kita tidak akan berhenti dari kontroversi Pemilu. Tentu itu kontra poduktif dengan penyelenggaraan Pemilu, karena kita akan dikahawatirkan dengan persoalan-persoalan personal attack.

Setiap calon pejabat publik harus siap dengan personal attack, siap dikuliti persoalan-persoalan pribadinya, karena itu sudah menjadi satu paket resiko ketika ingin menduduki puncak eksekutif, pungkas Jojo.