Tegas! Ipang Wahid Nyatakan Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah

Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ipang Wahid menegaskan bahwa dirinya bukanlah pembuat tabloid Indonesia Barokah. Dia mengaku tidak tahu-menahu siapa yang menulis tabloid tersebut.

Tegas!  Ipang Wahid Nyatakan Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ipang Wahid menegaskan bahwa dirinya bukanlah pembuat tabloid Indonesia Barokah. Dia mengaku tidak tahu-menahu siapa yang menulis tabloid tersebut. 

Hal tersebut menanggapi tuduhan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang menyebutnya sebagai dalang dibalik Tabloid Indonesia Barokah.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak tahu menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak dan siapa yang sebarkan tentang Indonesia Barokah," kata Ipang Wahid dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (28/1). 

Ipang menampik dirinya telah menyebarkan fitnah melalui Tabloid Indonesia Barokah. Menurut dia konten yang terdapat dalam laman situs Indonesia Barokah berisi konten dakwah dan jauh dari fitnah.  

Ipang mangaku bahwa dirinya hanyalah membuat konten kreatif untuk Indonesia Barokah, yang mana Indonesia Barokah itu adalah open platform, dimana semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatifnya selama tujuannya untuk kebaikan. 

"Messagenya, salah satunya adalah melarang fitnah, hoaks, ujaran kebencian dan lain-lain," tuturnya. 

Ipang juga menjelaskan mengenai seorang staf di kantornya bernama Nizar yang memiliki akun surat elektronik nizar@ipangwahid.com. Nizar disebutkan membeli server yang penggunaannya adalah untuk pekerjaan kantor. 

"Lantas, ada anak-anak volunteer yang ingin membuat website Indonesia Barokah. Terus kontak Nizar untuk meminjam server tersebut, dan oleh Nizar diizinkan karena memang tujuannya untuk dakwah. Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website. Karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general," jelas dia.

Sememtara soal alasan kenapa alamat surat elektroniknya diganti, Ipang mengungkapkan, hal tersebut dikarenakan reaksi rekan pembuat laman situs yang panik. 

"Itu adalah reaksi kawan-kawan pembuat website yang panik, takut menyusahkan Mas Ipang. Dan mereka pun, langsung mengganti servernya ke server mereka sendiri," ungkapnya.