Tantowi Yahya: Suasana Pasca Penembakan Di Christchurch Berangsur Normal
Penembakan di Christchurch masih menimbulkan kesedihan mendalam dan kemarahan seluruh warga Selandia Baru. Perasaan itu mereka tumpahkan bukan dalam bentuk ajakan kebencian, tapi seruan untuk saling menyayangi.

MONITORDAY.COM - Penembakan di Christchurch masih menimbulkan kesedihan mendalam dan kemarahan seluruh warga Selandia Baru. Perasaan itu mereka tumpahkan bukan dalam bentuk ajakan kebencian, tapi seruan untuk saling menyayangi.
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan dalam keterangan tertulisnya (21/3), bahwa hari Minggu yang lalu hampir 12.000 warga Wellington memenuhi sebuah lapangan melakukan doa bersama untuk kedamaian mereka.
"Hari Minggu lalu hampir 12.000 warga Wellington dari berbagai agama dan ras memenuhi sebuah lapangan untuk bersama2 berdoa untuk kedamaian mereka yang telah menjadi korban, dan ketabahan mereka yang ditinggalkan," kata Tantowi.
Tantowi melanjutkan, bahwa hari Jum'at besok warga Wellington kembali akan berkumpul untuk memperingati seminggu aksi teror tersebut dimana yang perempuan diharapkan untuk mengenakan tutup kepala seperti hijab sebagai bentuk penghormatan kepada ummat Islam.
"Pasca kejadian, suasana di Selandia Baru berangsur normal meski tetap ada rasa khawatir dan sedih. Tidak ada Hoax, tidak ada orang serta kelompok yang mempolitisir keadaan untuk kepentingan tertentu. Tidak ada pula yang maki-maki dan demo untuk melampiaskan kemarahan," ujar Tantowi.
"Semuanya mendengarkan dan turut ke Pemerintah karena mereka tahu Pemerintah akan membuat perhitungan ke teroris dengan caranya sendiri," tutupnya.