Tangsel Alami Peningkatan Kemiskinan Imbas Dari Pandemi Berlangsung

MONITORDAY.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mencatat angka peningkatan kemiskinan mencapai hingga tiga persen pada tahun 2021, akibat imbas dari berlangsungnya pandemi Covid-19.
Kepala Dinsos Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan data yang dikantonginya dari Kementerian Sosial, pada 2020, angka kemiskinan di Kota Tangsel mencapai 62 ribu jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 31 ribu KK. Artinya, dengan prediksi kenaikan dua persen hingga tiga persen, jumlah kemiskinan di Tangsel pada tahun ini mencapai sekitar 64 ribu jiwa.
Dinsos saat ini masih terus mendata jumlah warga yang miskin di Tangsel, seiring dengan bergeraknya angka tingkat kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Itu data dari RT/RW yang memang diusulkan untuk mendapatkan bantuan sosial. Kita verifikasi dan memang mereka layak mendapatkan bantuan sosial," ujar Wahyunoto, Senin (21/6).
Ia menambahkan, nantinya jika data tingkat kemiskinan warga Tangsel telah diperbaharui oleh BPS, Dinsos akan melakukan pelacakan terhadap warga yang masuk kategori miskin tersebut. Wahyunoto memastikan warga yang masuk dalam keluarga tidak mampu atau miskin akan dimasukkan ke data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Nanti BPS menentukan peningkatan angka kemiskinan, lalu Dinas Sosial mengelola data dan mencari keluarga-keluarga yang tidak mampu, mencari siapa orang-orangnya," ucap dia.
Wahyunoto memprediksi, kenaikan angka kemiskinan di Tangsel bisa terus mengalami peningkatan. Salah satunya karena kemungkinan masih banyak warga miskin yang belum terdata. Terlebih, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak warga yang memang mengalami jatuh miskin karenanya.
"Meningkatnya (angka kemiskinan) sudah pasti dampak pandemi karena pembatasan-pembatasan kegiatan usaha. Kegiatan berkerumun juga. Sebab orang mau dagang di tempat ramai juga sekarang sudah tidak boleh ada keramaian," pungkasnya.