Tanggapi Survei Puskaptis, TKN: Anggap Saja Untuk Menyenangkan Prabowo
Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai, survei yang digelar oleh Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) survei tersebut hanya untuk menyenangkan Prabowo semata.

MONITORDAY.COM - Juru bicara tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai, survei yang digelar oleh Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) survei tersebut hanya untuk menyenangkan Prabowo semata.
Pasalnya, hasil survei Puskaptis berbeda dari banyak lembaga yang sudah merilis survei lebih dahulu, yaitu elektabikitas kedua Paslon hanya terpaut 3 persen. Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf berada pada 45,90 persen, pasangan Prabowo-Sandiaga berada pada angka 41,80 persen.
"Jadi tentang hasil survei Puskaptis itu anggap saja untuk nyeneng-nyengin Pak Prabowo saja. Tidak usah dipercaya. Ini menjadi bagian dari penggiringan opini menyesuaikan dengan survei internal paslon 02," ujar Ace, di Jakarta, Selasa (29/1).
Politisi partai Golkar ini mengungkit rekam jejak Puskpatis pada Pilpres 2014. Lembaga itu pernah membuat Prabowo sujud syukur karena hasil hitung cepat di televisi memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Padahal hitung cepat lembaga lain memenangkan Jokowi-JK dan terbukti dengan rekapitulasi KPU.
"Puskaptis merupakan lembaga survei yang memiliki track record memenangkan Prabowo dalam hitungan cepat Pilpres 2014 yang lalu sehingga membuat Prabowo dan para pendukungnya sujud syukur kemenangan," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding meminta tak perlu ditanggapi serius hasil survei tersebut. Pasalnya, lembaga tersebut dinilainya mempunyai kemiripan karakter dengan Paslon 02 yaitu senang bersandiwara.
"Lembaga survei Puskaptis tak perlu ditanggapi serius karena secara empiris dan epistemologis sudah cacat dan penuh cela. Ini karena ulah mereka sendiri yang selalu keliru dalam survei bahkan hitung cepat," kata Karding.
Sama seperti Ace, Dia juga mempertanyakan kredibilitas lembaga tersebut. Terutama ketika Pilpres 2014, serta saat Pilkada DKI Jakarta 2012, yang hasilnya amat jauh dari kenyataan yang ada.
Karena itu, Karding menegaskan pihaknya tidak merasa khawatir apalagi takut dengan hasil survei Puskaptis, karena pihaknya tidak peduli dengan mereka.
"Jadi biarkan saja mereka menebarkan berbagai macam klaim. Kita tertawakan saja sebagai lelucon di tahun politik. Namanya juga orang cari makan," tuturnya.