Tanggapi Survei Litbang Kompas, TKN Sebut Prediksi Akhir 01 Masih Unggul Jauh
Survei terbaru Litbang Kompas menunjukan selisih antara kedua Paslon semakin tipis. Dalam survei yang digelar pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019 itu, menunjukan selisih antara Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi hanya 11,8 persen.

MONITORDAY.COM - Survei terbaru Litbang Kompas menunjukan selisih antara kedua Paslon semakin tipis. Dalam survei yang digelar pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019 itu, menunjukan selisih antara Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi hanya 11,8 persen.
Survei tersebut menunjukkan, Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Menanggapi hal itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai survei tersebut dilakukan dengan objektif. Tidak seperti kubu 02 yang sinis menilai hasil survei yang memenangkan Paslon 01.
“Kami melihat semua hasil survei dengan obyektif, tidak apriori termasuk hasil survei Litbang Kompas. Berbeda dengan kubu 02 melihat survei dengan sinis, penuh apriori dan bahkan sampai mengeluarkan survei internal yang bertolak belakang dari sebagian besar hasil lembaga survei,” kata Juru Bicara TKN, Tb. Ace Hasan Sadzily dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3).
Menurut Ace, hasil dari survei Litbang Kompas ini justru akan melecut semangat TKN untuk lebih sungguh-sungguh memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Hasil survei Litbang Kompas ini tentu semakin melecut kami untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan kami. Apalagi survei ini belum memotret debat ketiga yang secara nyata dimenangkan Abah Kyai Ma’ruf Amin yang pada awalnya sebagian pihak underestimate," ungkapnya.
Ace mengungkapkan, bahwa hampir semua lembaga survei memprediksi keunggulan palson 01. Menurutnya, yang membedakan satu survei dengan yang lain adalah selisihnya. “Selisih tertinggi sekitar 20-an persen sampai selesih terendah 10-an. Kompas menyebut selisihnya 13,6 persen,” ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini menilai, kalaupun mengikuti selisih 13,6 persen, kata Ace, itu jarak yang cukup jauh mengingat waktu yang tinggal hitungan hari. Bahkan kalau melihat data ekstrapolasi yang dimunculkan Kompas atau bahasa non statistiknya "Prediksi Hasil Akhir" angkanya 56,8 % untuk paslon 01 dan 43,2 % untuk paslon2. “Jadi selisih hasil akhirnya sekitar 13,6 %. Ini angka yang cukup besar,” ucapnya.
TKN optimis dengan semua hasil survei, kecuali survei internal BPN 02. Ace mengatakan, semua hasil survei itu menunjukan bahwa hoax, fitnah yang disemburkan tidak membuat masyarakat goyah untuk tetap mendukung Jokowi.