Tak Fokus Penenggelaman, Menteri Edhy Ingin Kapal Ilegal Fishing Diberikan Untuk Nelayan

Jadi kebijakan pak menteri memang sekarang tidak melakukan penenggelaman terhadap kapal yang sudah ditanggap apalagi sudah inkrah karena itu kapal apa lagi sudah tidak lagi berdaya, jadi akan lebih manfaat akan lebih mudarat kalau hanya di tenggelamkan saja, tapi beliau ingi yang lebih bermanfaat.

Tak Fokus Penenggelaman, Menteri Edhy Ingin Kapal Ilegal Fishing Diberikan Untuk Nelayan
Ilustrasi/ Net

MONITORDAY. COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyatakan tidak akan menghentikan penenggelaman kapal bagi para pelaku ilegal fishing seperti pendahulunya, Susi Pudjiastuti. Namun, tidak mau fokusnya hanya penenggelaman kapal.

"Jadi kebijakan pak menteri memang sekarang tidak melakukan penenggelaman terhadap kapal yang sudah ditanggap apalagi sudah inkrah karena itu kapal apa lagi sudah tidak lagi berdaya, jadi akan lebih manfaat akan lebih mudarat kalau hanya di tenggelamkan saja, tapi beliau ingi yang lebih bermanfaat," kata Direktur Pemantauan dan Operasi Armada PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono dalam acara diskusi secara virtual yang disajikan oleh Kopi Pahit bertajuk "Pemberantasan Ilegal Fishing di Tengah Pandemi Covid-19”, Jumat (15/05/2020).

Lebih lanjut, Pung mengatakan pihaknya juga mempertimbangkan agar kapal-kapal ilegal yang disita Kejaksaan Agung diberikan untuk nelayan. Selain itu, pentingnya melakukan pembinaan terhadap nelayan dan pembudidaya perikanan agar nelayan dapat bekerja di negeri sendiri.

"Jadi sebetulnya beliau sudah sampaikan nantinya berikan kepada nelayan-nelayan Indonesia, kali ini diterapkan kapal-kapal yang sudah kami tanggap, sudah inkrah di berikan kepada nelayan-nelayan kita ini bisa menjawab bahwa nelayan kita tidak perlu lagi kerja di luar negeri. Karena apa nyatanya dia di Cina cuma hanya di bayar brapa ribu siapa itu kan menyakitkan," jelasnya. 

Menurut Pung, lebih jauh bermanfaat jika para nelayan bekerja di negri sendiri. Pasalnya, para WNI yang bekerja di industri perikanan kerapkali menjadi korban dalam eksploitasi ABK. 

"Beliau kalo kerja di Indonesia sendiri dengan kapal sendiri hasil tangkapan kami itu saya yakin akan jauh lebih bermanfaat dan mereka istilahnya menjadi tuan rumah di negri sendiri jangan menjadi tamu di negri orang lain, akhirnya ada kejadian tidak ada perhatian dilaut dibuang itu menjadi sayang sekali, ini menjadi jawaban untuk kenapa tidak ditenggelamkan karena akan dimanfaatkan nelayan-nelayan yang membutuhkan yang seharusnya dia lari ke luar negri nyari disana udah sini saja, saya jamin kamu bisa melaut saya kasih kapal begitu pak menterimenteri, "tuturnya.

Sebelumnya, viral sebuah video yang ditayangkan media Korea Selatan, memperlihatkan bagaimana jenazah ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan China dilarung ke tengah laut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi video pada Kamis (07/05/2020) memaparkan peristiwa pelarungan tiga jenazah ABK Indonesia yang meninggal dunia di kapal ikan China.