Survei LSI Denny JA: Dampak PSBB Belum Maksimal Turunkan Angka Covid-19

Secara umum di Indonesia belum terjadi efek kategori sangat bagus (A) atau istimewa yaitu efek yang secara grafik menunjukkan penurunan sangat drastis kasus baru.

Survei LSI Denny JA: Dampak PSBB Belum Maksimal Turunkan Angka Covid-19
Peneliti senior LSI Denny JA, Adrian Sopa.

MONITORDAY.COM - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mengurangi penyebaran virus corona terbaru atau Covid-19.

Dalam survei yang dilakukan awal Maret - 6 Mei 2020 itu menunjukkan pelaksanaan PSBB di seluruh wilayah Indonesia secara umum belum menunjukan dampak yang signifikan menurunkan kasus Covid-19.

"Seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah harus lebih maksimal menerapkan PSBB. Jika tidak, situasi ini akan memperpanjang masa pemulihan di Indonesia," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangan tertuliisnya, Sabtu (9/5).

Adrian menjelaskan, ada 4 kategori untuk mengukur efek dari pelaksanaan kebijakan dalam menghadapi dampak Covid-19. Yakni kategori A (istimewa), tipologi B (baik), tipologi C (cukup), tipologi D (kurang).

"Secara umum di Indonesia belum terjadi efek kategori sangat bagus (A) atau istimewa yaitu efek yang secara grafik menunjukkan penurunan sangat drastis kasus baru," ujarnya.

Adrian mengatakan, Indonesia dapat mencontoh sukses di dunia, yaitu efek kategori A (istimewa) terjadi pada empat negara Korea Selatan, Jerman, Australia dan Selandia Baru.

"Dari grafik rentang satu sampai dua bulan, pada empat negara itu terlihat puncak pandemik Covid-19 sudah terlewati, sehingga kasus baru menurun secara sangat drastis," ungkapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan data LSI Denny JA, belum ada satupun wilayah yang saat ini menerapkan PSBB masuk ke dalam tipologi A. Namun hanya masuk ke tipologi B, bahkan ada daerah yang masuk ke tipologi D.

Dalam tipologi B (baik), dari data yang diolah dan dianalisis oleh LSI Denny JA, menunjukkan bahwa ada empat wilayah yang masuk tipologi ini. Keempat wilayah tersebut adalah Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.

Dalam tipologi C (cukup), dari data yang diolah dan dianalisis oleh LSI Denny JA menunjukkan bahwa ada lima wilayah antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Dalam tipologi D (kurang), dari data yang diolah dan dianalisis oleh LSI Denny JA menunjukkan bahwa ada sembilan wilayah yang masuk ke dalam kategori ini, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, Kota Pekanbaru, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin dan Kota Tangerang.