Peduli Tetangga Terdampak Covid-19 Melalui Gerakan 'BANGGA'

Demikianlah, Islam  tidak hanya berhubungan dengan ALLAH SWT (hablum minal-laahi), tetapi juga mengutamakan hubungan sosial (hablum minan-naas). Bertetangga adalah suatu keharusan, sebagai konsekuensi kita sebagai mahluk sosial. Apalagi saat ini negara kita sedang dilanda wabah pandemi Coronavirus (Covid-19).

Peduli Tetangga Terdampak  Covid-19 Melalui Gerakan 'BANGGA'
Ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Islam mengatur manusia tidak hanya bersifat sementara (duniawi), tetapi juga berorientasi ke depan (ukhrawi). Islam tidak hanya mementingkan materi, tetapi juga memperhatikan norma-norma kehidupan (moral).

"Demi Allah, tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhori Muslim).

Demikianlah, Islam  tidak hanya berhubungan dengan ALLAH SWT (hablum minal-laahi), tetapi juga mengutamakan hubungan sosial (hablum minan-naas). Bertetangga adalah suatu keharusan, sebagai konsekuensi kita sebagai mahluk sosial. Apalagi  saat ini negara kita sedang dilanda wabah pandemi Coronavirus (Covid-19).

Atas dasar itu, lahirlah Gerakan ‘BANGGA’ (Bantu Tetangga) yang di inisiasi oleh HM. Muchlas Rowi. Munculnya Gerakan ini sebagai bentuk keprihatinan dan kepeduliaan bagi warga yang terdampak oleh musibah wabah Virus Corona, terutama bagi pekerja harian.

“Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga lebih tahu keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu,” tutur Muchlas yang juga CEO Monday Media Grup.  

Sebagaimana yang diceritakan dalam sebuah riwayat, "Wahai Abu Dzar," kata Rasulullah SAW, "Jika kamu memasak sayur, maka perbanyaklah airnya, dan berilah tetanggamu bagian dari sayur itu." (HR Muslim).

 Bahkan dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW mengecam satu tetangga yang menyakiti tetangganya, dan mengategorikan orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. (HR.Bukhori).

Sungguh mulia ajaran Islam yang menanamkan solidaritas yang tinggi terhadap tetangga. Rasulullah sebagai suri teladan bagi umatnya memberikan uswah untuk selalu memberikan hak dan memperhatikan kebutuhan tetangganya, sekalipun berbeda aqidah (keyakinan).

Ada seorang sahabat Abdullah bin Umar, ketika menyembelih kambing, menghadiahkan kepada tetangganya yang beragama yahudi (HR. Bukhori).

Dalam hadits-hadits tersebut, ada tiga catatan penting untuk kehidupan bertetangga, yakni:

Pertama, Islam menanamkan sikap saling tolong-menolong dalam bertetangga dan menjauhi sifat individualistis.

Kedua, selalu berbuat baik (saling memperhatikan) sesama saudara dekatnya (tetangga).

Ketiga,hak tetangga harus kita dahulukan daripada saudara senasab yang jauh letak geografisnya serta melarang sifat apriori.