Survei: Kegiatan UMKM Menurun Akibat PPKM Jawa-Bali

MONITORDAY.COM - Hasil survei yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan di kuartal IV 2020.
Penurunan itu disebabkan masih meningkatnya tren kasus baru Covid-19, kemudian diikuti pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.
"BRI Micro & SME Index (BMSI) turun dari 84,2 pada kuartal III menjadi 81,5 pada kuartal IV 2020," kata Direktur Utama BRI Sunarso saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/2/2021).
Sunarso mengatakan, penurunan BMSI juga sejalan dengan penurunan PDB sebesar 0,42 persen dari kuartal III ke kuartal IV 2020.
Dia mengungkapkan, penurunan ini disebabkan tiga faktor, yaitu dampak pengetatan aktivitas sosial dan mobilitas masyarakat, faktor musiman, dan cuaca yang mengganggu produksi UMKM.
"Kebijakan PSBB ketat pada akhir kuartal III 2020, yang diikuti pengurangan hari libur Natal dan Tahun Baru 2020 membuat banyak konsumen membatalkan rencana liburan dan belanja akhir tahunnya, yang selanjutnya menekan kinerja bisnis UMKM," ungkapnya.
Komponen BMSI yang mencatat penurunan yang terbesar adalah volume produksi dan nilai penjualan. Sehingga, volume persediaan barang input, barang jadi, serta penggunaan tenaga kerja juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Jika dilihat BMSI sektoral, hampir semua sektor mengalami penurunan, kecuali sektor industri pengolahan. Penurunan tertinggi terjadi pada sektor hotel dan restoran.
"Penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat untuk aktivitas perjalanan, serta pemangkasan hari libur akhir tahun membuat banyak konsumen membatalkan rencana perjalanan wisata dan belanjanya," lanjut Sunarso.
"Hal ini menyebabkan banyak usaha perhotelan, transportasi, dan perdagangan mengalami penurunan pendapatan. Di sisi lain, penurunan BMSI sektor pertanian berhubungan dengan awal musim tanam, sehingga produksi pertanian, khususnya tanaman bahan makan mengalami penurunan," lanjut dia.