Analis : Mungkin Saja Ekonomi AS akan Tumbuh 7% Tahun Ini

MONITORDAY.COM - Ekonomi Amerika Serikat mulai menggeliat sekaligus menghadapi pertaruhan besar. Paket bantuan senilai $ 1,9 triliun yang disahkan oleh Kongres pada hari Rabu diharapkan memberikan dorongan substansial bagi ekonomi terbesar di dunia setelah ditandatangani oleh Presiden Biden.
Paket ini membuat banyak warga AS memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian belanja akan terdongkrak dan roda ekonomi akan berputar. Perputaran ekonomi di AS akan berpengaruh signifikan pada ekonomi dunia. Begitulah gambaran atau kalkulasi sederhananya.
Indonesia tentu berharap pula bahwa perkembangan ekonomi di AS akan mendongkrak ekonomi kawasan Asia Tenggara. Meski ada bayang kecemasan pula bila terjadi capital outflow. Cukup besar hot money yang sewaktu-waktu bisa hengkang dari Indonesia bila ada prospek investasi yang menarik dari negara adikuasa ini.
Vaksinasi menjadi kunci. Ekonomi pandemi adalah ekonomi vaksin. Keberhasilan mengendalikan pandemi akan menghidupkan lagi denyut perekonomian di masing-masing negara termasuk perjalanan internasional untuk berbagai keperluan. Menurut CDC sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, 61 juta orang di Amerika Serikat telah mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin, dengan 32 juta sudah divaksinasi penuh.
Peluncuran vaksin menawarkan janji perjalanan yang lebih normal dan pilihan hiburan di akhir tahun, yang selanjutnya meningkatkan prospek ekonomi yang sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Demikian dilansir dari situs opb.org belum lama ini.
Mesin kunci pertumbuhan akan menjadi koktail yang kuat dari ekonomi yang lebih sehat bersama dengan stimulus fiskal. Demikian pendapat Gregory Daco, kepala AS. ekonom di Oxford Economics.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi AS memproyeksikan ekonomi akan tumbuh 6,5% tahun ini. Itu lebih dari dua kali lipat tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan di bulan Desember - sebagian besar berkat bantuan federal yang lebih kuat.
Daco sendiri percaya AS ekonomi akan tumbuh sebesar 7% tahun ini, sementara juga menambah 7 juta pekerjaan - tingkat pertumbuhan yang belum pernah terlihat sejak sekitar tahun 1980-an. Sudah sekitar empat dekade sejak kami melihat pertumbuhan yang begitu kuat dalam PDB riil. AS telah keluar dari lubang yang sangat dalam terkait kerusakan yang disebabkan oleh krisis COVID."