Stafsus Presiden Datangi Ridwan Kamil, Bahas Persiapan Vaksinasi Disabilitas

MONITORDAY.COM - Staf Khusus (Stafaus) Presiden, Angkie Yudistia mendatangi Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Pertemuan itu membahas soal percepatan vaksinasi COVID-19 untuk penyandang disabilitas di Jabar.
Usai pertemuan, Ridwan Kamil menyebutkan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, soal vaksinasi dan tentang rencana akan dibentuknya Komisi Nasional Disabilitas di Indonesia.
"Kedatangan Ibu Angkie, banyak hal terkait disabilitas, saya mewakili Pemerintah Jawa Barat sangat gembira dan mendukung lahirnya Komisi Disabilitas yang diamanatkan oleh Undang-undang dan peraturan Presiden," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Jumat (28/5/2021).
Kang Emil mengungkapkan, jumlah penyandang disabilitas di Jabar mencapai 6 juta jiwa dari 50 juta jiwa penduduk Jabar. Berbagai hal disiapkan untuk memberi pelayanan kepada penyandang disabilitas termasuk vaksinasi.
"Dalam kondisi COVID-19 jumlah penyandang disabilitas ini juga lumayan banyak, sehingga kita siapkan vaksinasi khusus untuk kelompok disabilitas sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dalam dua tiga minggu ini secepatnya kita laksanakan, kita akan data sehingga mereka yang disabilitas dan rentan dengan pelayanan publik, bersentuhan dengan kegiatan masyarakat, kita Undang-undang kan," tuturnya.
"Di Jawa Barat juga punya kebijakan, untuk memastikan tidak ada diskriminasi selama penyandang disabilitas itu memenuhi kriteria pekerjaan yang dibutuhkan," sambung Kang Emil.
Sementara itu, Stafsus Presiden Angkie Yudistia mengatakan banyak hal yang di bahas dalam pertemuannya bersama orang nomor satu di Jabar itu.
"Hari ini sebagai bentuk sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Presiden memberikan arahan pada tanggal 3 Desember 2020 Hari Disabilitas Nasional mengatakan, penyandang disabilitas jangan sampai tertinggal disetiap program pemerintah," terangnya.
Dari data BPS, ujar Angkie, jumlah penyandang disabilitas di Tanah Air lebih dari 30 juta jiwa. Maka dari itu, vaksinasi kepada penyandang disablitas harus menjadi prioritas.
"Vaksinasi untuk penyandang disabilitas diprioritaskan, mengingat kelompok rentan ini diprioritaskan agar kesehatannya pulih dan perekonomiannya bisa dibantu dan bangkit kembali," sebut Angkie.
Terkait pembentukan Komisi Nasional Disabilitas, Angkie menyampaikan tahun ini akan direalisasikan. Berdasarkan 14 nama, nantinya akan ada 7 nama yang akan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Komisioner Komisi Nasional Disabilitas.
"Harapannya kepala daerah Jawa Barat bisa mendukung dan mengimplementasikan program-program penyandang disabilitas dengan merangkul dan melibatkan penyandang disabilitas sehingga membentuk Indonesia yang lebih inklusif," ungkap Angkie.
Lebih lanjut, Angkie mengatakan, dari sekitar 30 juta penyandang disabilitas di Indonesia, baru 3 ribu penyandang disabilitas yang sudah divaksinasi COVID-19.
"Vaksinasi disabilitas di Jakarta sebagai percontohan di Sentra Vaksinasi di GBK sebelum puasa sudah memvaksin sebanyak 3 ribu penyandang disabilitas dengan beragam kategori, di antaranya penyandang disabilitas motorik, intelektual, mental dan ganda. Kita kerjasama dengan organisasi agar data dapat tervrefikasi untuk divaksinasi. Kami berharap kepada Bapak Ridwan Kamil untuk segera data diproses dan penyandang disabilitas dapat diikutsertakan dalam vaksinasi," jelasnya.