Soal Vaksin Covid-19, Dubes China Berharap Lakukan Hal Ini

Saya ingin Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang menerima manfaat dari vaksin ini. China dan Indonesia, kita menggunakan vaksin pada waktu yang bersamaan.

Soal Vaksin Covid-19, Dubes China Berharap Lakukan Hal Ini
Duta Besar China untuk Indonesia, H E Xiao Qian/ Net

MONITORDAY.COM - PT Bio Farma yang merupakan badan usaha milik negara Indonesia dan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac melakukan kerja sama uji klinis vaksin COVID-19. Uji klinis tahap III vaksin COVID-19 dari Sinovac itu dilakukan pada 6 Agustus 2020 di Bandung, Jawa Barat.

Duta Besar China untuk Indonesia, H E Xiao Qian berharap agar China dan Indonesia dapat menggunakan vaksin COVID-19 pada waktu yang bersamaan melalui kerja sama pengembangan vaksin itu.

"Saya ingin Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang menerima manfaat dari vaksin ini. China dan Indonesia, kita menggunakan vaksin pada waktu yang bersamaan," kata Dubes Xiao Qian saat seminar virtual Ambassador Talks With Scientists: Life in the Time of New Normal di Jakarta, Senin (24/8).

Lebih lanjut, Dubes China untuk Indonesia mengatakan China telah menjadikan Indonesia di antara banyak negara sebagai prioritas untuk kerja sama vaksin internasional.

Selain itu, Dubes Xiao Qian menuturkan China dan Indonesia memiliki hubungan dan kemitraan yang kuat dan mengharapkan kolaborasi kedua negara semakin meningkat di masa akan datang. Bagi China, Indonesia adalah mitra yang baik.

"Kita (China dan Indonesia) tidak hanya berbagi pengetahuan, kita juga berkolaborasi dalam vaksin," tuturnya.

Dubes Xiao Qian menjelaskan China mengembangkan vaksin COVID-19 dalam lima rute teknis yakni vaksin dari virus yang dimatikan (inactivated vaccine), vaksin protein rekombinan (recombinant protein vaccine), vaksin vektor adenovirus (adenovirus vector vaccine), vaksin asam nukleat (nucleic acid vaccine), dan vaksin vektor virus influenza yang dilemahkan (attenuated influenza virus vector vaccine).

Terkait vaksin berbasis virus yang dimatikan (inactivated vaccine), ada tiga kandidat vaksin yang masuk uji klinis tahap III, dan satu kandidat vaksin yang masuk uji klinis tahap II.

Kemudian, satu kandidat vaksin protein rekombinan (recombinant protein vaccine) dan satu kandidat vaksin asam nukleat (nucleic acid vaccine) masuk dalam uji klinis tahap I.

Satu kandidat vaksin vektor adenovirus (adenovirus vector vaccine) masuk uji klinis tahap III.

Xiao Qian menambahkan, China melakukan kerja sama vaksin dengan 14 negara di dunia termasuk dengan Indonesia, Brasil, Bangladesh, Rusia, Pakistan, Chile, Arab Saudi, Meksiko, Kanada, dan Uni Emirat Arab.

Bahkan, Xiao Qian juga mengatakan penemuan vaksin menjadi sesuatu yang darurat yang harus dilakukan dalam rangka mencegah lebih banyak orang terjangkit COVID-19.

Menurut Xiao Qian, jika berhasil mengembangkan vaksin, China akan membuat vaksin COVID-19 tersebut terjangkau sehingga bisa digunakan untuk masyarakat global.