Soal Sekolah Tatap Muka, Akademisi UMMU Sebut Langkah Nadiem Tak PatuhJokowi

MONITORDAY.COM - Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Muhammad Iqra Harun mengatakan langkah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tak seia sekata dengan perintah Presiden Jokowi.
Betapa tidak, Presiden Jokowi menyatakan, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dilakukan setelah semua pelajar menerima vaksin Covid-19.
Lain halnya dengan Mendikbud yang justru membolehkan anak belum suntik vaksin Covid-19 untuk belajar tatap muka di sekolah.
"Pandemi di Indonesia saat ini belum mereda sehingga ucapan Mas Menteri bolehkan siswa yang belum vaksinasi untuk tatap muka agak keliru. Selain tidak selaras juga pertanda, Mas Nadieam tidak taat kepada Presiden," ucap Akademisi UMMU yang akrab disapa Iqra kepada monitorday.com, Selasa (24/8/2021).
Iqra lantas menanyakan progres vaksinasi anak usia 12-17 tahun secara nasional juga masih lambat. Kendati demikian, kelambatan ini tidak bisa jadi pembenaran untuk membolehkan adanya tatap muka.
Oleh karena itu, penuntasan vaksinasi seyogyanya dipercepat.
Selain vaksinasi, sekolah harus memenuhi daftar periksa Kemendikbudriset mengenai sarana dan prasaran penunjang protokol kesehatan, positivity rate, dan izin orang tua.
Iqra kemudian mengutip pernyataan dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D, Sp.A(K), dari FKKMK UGM mengatakan tujuan utama vaksin adalah pembentukan herd immunity.
Melihat kondisi saat ini, pemberian vaksin terhadap remaja penting untuk dilakukan.