Soal Politik Genderuwo, Politikus PAN Sebut Jokowi Kehilangan Isu

Ketua DPP PAN Ali Taher Parasong menyebut pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo soal 'Politik Genderuwo' karena dianggap kehilangan isu sentral dan hanya untuk menutupi kondisi ekonomi yang melemah.

Soal Politik Genderuwo, Politikus PAN Sebut Jokowi Kehilangan Isu
Ketua DPP PAN Ali Taher Parasong / net

MONITORDAY.COM - Ketua DPP PAN Ali Taher Parasong menyebut pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo soal 'Politik Genderuwo' karena dianggap kehilangan isu sentral dan hanya untuk menutupi kondisi ekonomi yang melemah.

"Ya karena kehilangan isu. Kemudian itu apalagi yang mau diangkat sementara masalah pertumbuhan ekonomi tidak merata," kata Ali Taher kepada wartawan di kampus UIN Jakarta, Ciputat, Tangsel, Senin, (12/11).

Ditambahkan Ali, banyak hal lain yang lebih substansial dari pernyataan Jokowi tersebut.

"Pajak gak sesuai dengan target, impor kita juga banyak menggerus ke dollar penegakkan hukum yang pilih kasih, tajam kebawah tumpul keatas. Faktanya menunjukkan itu," pungkas Ali. 

Perlu diketahui, setelah polemik penyebutan politikus sontoloyo, Jokowi kembali menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan. Jokowi menyebut cara politikus tersebut sebagai politik genderuwo.

"Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut, yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Masyarakat menjadi, memang digiring untuk ke sana. Dan yang ketiga menjadi ragu-ragu masyarakat, benar nggak ya, benar nggak ya," kata Jokowi saat berpidato dalam acara pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar, kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya 'politik genderuwo', nakut-nakuti," lanjut Jokowi seperti dikutip dari detik.com