Soal LCS, Presiden Duterte Beri Peringatan Tegas Kepada Tiongkok

MONITORDAY.COM - Presiden Rodrigo Duterte mengaku geram dengan aksi provokasi Tiongkok dengan menghadirkan ratusan kapal selama berbulan-bulan di Laut China Selatan (LCS).
Ratusan kapal Tiongkok diyakini membawa milisi yang kapan saja siap menembaki Aparat Keamanan Filipina.
Kegeraman Duterte sangat beralasan karena keberadaan Tiongkok di zona ekonomi eksklusif (ZEE), termasuk pulau Thitu yang dinilai masih wilayah Filipina.
Namun pihak militer Tiongkok beranggapan jika kehadiran ratusan kapal dari negerinya guna mendukung instalasi militer China, sembari menyerukan agar kapal perang fFlipina tidak berada di wilayah tersebut.
"Kami memiliki pendirian di sini dan saya ingin menyatakannya sekali lagi bahwa kapal-kapal kami berada di sana, kami tidak akan mundur satu inci pun," kata Duterte yang dilansir dari Reuters, Kamis (13/5/2021).
Duterte dengan tegas menolak seruan dari China untuk menarik kapal-kapal Filipina dari perairan yang disengketakan di Laut China Selatan (LCS), dan mengatakan dia tidak akan tunduk pada tekanan, bahkan jika itu membahayakan persahabatannya dengan Beijing.
Filipina telah meningkatkan kehadirannya Pernyataan Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat muncul ketika tekanan meningkat padanya untuk mengabaikan pendekatan hubungan dengan China, dan membela apa yang dikatakan menteri pertahanannya sebagai "provokasi terang-terangan".