Soal Kebijakan Mendikbud Tentang Dana BOS, Dirjen PAUD: Itu Strategi yang Sangat Tepat
Harris Iskandar meyakini 2 kebijakan terkait Dana BOS sangat baik diterapkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim membuat kebijakan baru terkait regulasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Setidaknya ada 2 kebijakan yang berhasil mencuri perhatian publik, yakni tentang kebijakan mengizinkan maksimal 50 persen dana BOS digunakan untuk membayar honorer dan tentang penyaluran dana BOS yang langsung disalurkan ke rekening sekolah dari pemerintah pusat.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Harris Iskandar meyakini 2 kebijakan tersebut sangat baik diterapkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Tanah Air.
Ia juga menilai, kepala sekolah di tiap-tiap daerah akan mematuhi regulasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan baik. Ia mengatakan, saat ini dana BOS pengawasannya dilakukan lebih terbuka.
"Kami percaya kalo banyak kepsek yang baik. Itu keyakinan kami. Memang ada sih yang gitu-gitu, ya. Dengan keterbukaan ini supaya masyarakat ikut mengawasi, media ikut mengawasi," kata Harris saat ditemui di Gedug Kemendikbud, Rabu (12/2).
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa di dalam kebijakan pengawasan penggunaan dana BOS, sekolah dituntut untuk memberikan laporan secara online agar bisa dilihat semua masyarakat.
Selain itu, sekolah juga harus memasang laporan penggunaan dana BOS di papan pengumuman sehingga masyarakat sekitar dan orang tua bisa ikut mengawasi.
"Kita harus do something. Fokus kita ke anak-anak dan guru. Gaji guru honorer aja UMR nggak nyampe. Kasihan sekali," kata Harris.
Selain itu, lanjut dia, Kemendikbud ingin melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan di lapangan. Sebab, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
"Jadi kebutuhan di perariran, daratan, gunung, itu beda-beda. Apalagi Indonesia yang sedemikian beragamnya. Jadi, ini merupakan kasih kepercayaan kepada kepala sekolah yang tahu persis kebutuhannya. Itu strategi yang sangat tepat," kata dia lagi.