Siswa SMAN 63 Jakarta Buat Aplikasi Terapi Bullying

MONITORDAY.COM - Perundungan (bullying) menjadi salah satu dari tiga dosa besar pendidikan menurut Mendikbud Nadiem Makarim. Perundungan dapat dengan mudah kita temukan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Perundungan memiliki dampak buruk bagi peserta didik.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima setidaknya 37.381 laporan perundungan dalam kurun waktu 2011 hingga 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.473 kasus disinyalir terjadi di dunia pendidikan.
Sementara itu, Organisation of Economic Co-operation and Development (OECD) dalam riset Programme for International Students Assessment (PISA) pada Tahun 2018 mengungkapkan, sebanyak 41,1 persen murid di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.
Selain itu, di tahun yang sama, Indonesia juga berada di posisi ke-5 dari 78 negara dengan murid yang mengalami perundungan paling banyak.
Merespon fenomena dan dampak negatif perundungan, Siswa SMAN 63 Jakarta berinisiatif membuat aplikasi anti perundungan. Karya tersebut digagas dalam Fun Research yang diselenggarakan Universitas Pertamina.
TIm Siswa SMAN 63 berhasil meraih juara pertama dalam gelaran tersebut.
Selain SMAN 63 Jakarta, pemenang FUN Research lainnya ialah tim dari SMAN 8 Jakarta yang meraih juara ke-2 dengan judul penelitian “Online Platform Sharing Asset Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh”.
Dilanjutkan tim dari SMAN 4 Kota Tangerang Selatan dengan judul penelitian “Wirausaha Keliga Sebagai Usaha Kreatif Era Pandemi”.