Sigit dan Slogan Presisi

Sigit dan Slogan Presisi
Listyo Sigit Prabowo/ net

MONITORDAY.COM – Kepercayaan publik terhadap polisi sebagai penegak hukum sangat penting dalam negara demokrasi. Tanpa keadilan hukum dan hadirnya para penagak hukum yang berintegritas maka negara demokrasi yang bersih dan maju akan sulit diwujudkan. Peran pimpinan POLRI yang berintegritas dan berani bertindak demi keadilan hukum menjadi penentu dalam mewujudkan hal tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada Rabu (20/1/2021) tengah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Listyo Sigit Prabowo sebagai Calon Kapolri. Meski langkahnya diprediksi akan mulus, paparan Jenderal bintang tiga lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 ini sangat dinantikan publik.

Sigit, begitu ia biasa disapa, memaparkan gagasannya sekira 60 menit. Paparan yang dinilai kalangan DPR komprehensif bahkan revolusioner. Diawali dengan ungkapan ‘hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas’ tak akan lagi terjadi jika ia menjadi Kapolri. Kasus seperti Nenek Minah yang diadili karena mencuri kakao, ibu yang dilaporkan oleh anaknya, dan sejenisnya tidak akan terjadi lagi.

Terkait dengan hal itu, Sigit menegaskan prinsip penegakan hukum bukan untuk kepastian hukum semata, namun untuk memberikan keadilan hukum.  Terkait dengan hal tersebut Sigit meggunakan istilah soft approach dan justice for all (keadilan untuk semua).

“Dalam menegakkan hukum polisi akan bertindak tegas, sekaligus humanis,” kata Sigit.

Kata kunci dalam paparan SIgit adalah Presisi yang merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Untuk menjadi lembaga yang prediktif polisi harus memiliki kemampuan dalam menganalisis data dan informasi. Smart Tools bagi para babinkamtibmas akan memberikan aliran informasi dari pusat ke garis depan.

Pun polisi harus memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan di era digital. Para polisi siber harus mampu memanfaatkan big data untuk kepentingan penegakan hukum. Dengan demikian polisi mampu melakukan prediksi yang tepat atas situasi dan kondisi keamanan untuk kemudian mengantisipasinya secara tegas dan terukur.

Sigit menjanjikan bahwa publik dapat mengakses informasi dan layanan POLRI tanpa harus berinteraksi dengan petugas. Perkembangan laporan dan penyidikan kasus dapat diakses melalui kanal-kanal digital. Dan perkembangan kasus akan terpantau oleh pimpinan POLRI, bahkan hingga ke meja Presiden.

Penindakan pelanggaran lalu lintas juga akan menggunakan sistem elektronik untuk meminimalkan pungli di jalanan. Petugas lalu lintas akan diarahkan untuk mengatur lalu-lintas dan tidak banyak berinteraksi langsung dengan pengguna jalan. Dengan langkah ini maka citra POLRI diharapkan akan semakin baik dan kepercayaan publik terhadap POLRI pun akan semakin meningkat.

Anggota DPR mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menunjuk Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi Calon Kapolri. Bila tak ada aral melintang maka Sigit berpotensi menduduki jabatan nomor satu di Korps Bhayangkara dalam periode yang relatif panjang mengingat ia akan pensiun sekira 7 (tujuh) tahun lagi.