Sidak Dadakan Jokowi dan Ibu Iriana ke Pasar Sidoharjo Jadi Ajang Memborong Dagangan

Sidak Dadakan Jokowi dan Ibu Iriana ke Pasar Sidoharjo Jadi Ajang Memborong Dagangan

MONITORDAY.COM - Kunjungan Joko Widodo  ke Lamongan untuk meresmikan Masjid di Kampus Universitas Muhammadiyah, Senin (19/11) juga sekaligus sebagai sidak dadakan untuk mampir mengecek harga kebutuhan pokok di pasar Induk Sidoharjo.

Para pedagang dan pembeli di pasar yang mengetahui bahwa orang nomor satu sedang berkunjung ke tempatnya sangat antusias untuk mengabadikan momen dengan Jokowi tersebut. Ia tiba di pasar Sidoharjo pukul 10.30 Wib didampingi oleh rombongannya dan Ibu Iriana.

Di pasar yang terletak di Jalan Kali Anyar, Lamongan, Presiden Jokowi ingin membuktikan kebenaran laporan inflasi Jawa Timur yang rendah di angka 1,78 persen sebagaimana dilaporkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Sidak dadakan ini bertujuan untuk mengecek harga sembako mulai dari beras, kacang, cabai, bawang, hingga minyak goreng. Tak hanya mengecek Jokowi, juga membeli sejumlah kebutuhan pokok mulai dari cabai, sawo, kacang tanah hingga wortel.

Ibu Iriana yang juga turut hadir mendampingi presiden juga memborong buah pepaya dan telur asin. Bahkan untuk telur asin Ibu Iriana membeli dagangan dengan membayar Rp 100 ribu.

Menurut Jokowi, pengecekan langsung ini penting untuk memastikan stabilitas harga dan tingkat inflasi yang ada di Jawa Timur. Saat berbelanja di Pasar Bogor beberapa pekan lalu Jokowi mengatakan harga cabai masih diatas Rp 30 ribu perkilogram.

Saat ia berbelanja di Pasar Sidoharjo Lamongan harganya sudah turun.

"Ini saya tadi beli sudah turun Rp 17 ribu per kilogram, harga beras naik sedikit, " katanya.

Melihat kenyataan itu, Presiden Jokowi berharap harga jualnya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika harga jual terlalu rendah, kasihan para petaninya. Sedangkan harga jual yang terlalu tinggi juga kasihan masyarakat .

"Keseimbangannya harus terus dijaga supaya suplay dan demand itu pada posisi yang baik dan stabil. Sehingga harganya tidak terlalu melonjak naik dan tidak terlalu turun," ujarnya.