Setelah Jadi Sutradara Film Kuldesak, Mira Lesmana Inin Fokus Sebagai Produser
Setelah sukses menyutradarai film Kuldesak pada 1998 tidak membuatnya ingin berlama-lama menjadi sutradara. Ia selanjutnya memilih menjadi produser karena ia merasa lebih telaten mengoordinasikan dalam produksi film. MIRA Lesmana, 54, sempat terlibat sebagai sutradara dalam film debut Kuldesak. Ia memulainya bersama tiga sutradara lain, yakni Riri Riza, Nan T Acnas, dan Rizal Mantovani.

LAKEYBANGET.COM – Setelah sukses menyutradarai film Kuldesak pada 1998 tidak membuatnya ingin berlama-lama menjadi sutradara. Ia selanjutnya memilih menjadi produser karena ia merasa lebih telaten mengoordinasikan dalam produksi film.
MIRA Lesmana, 54, sempat terlibat sebagai sutradara dalam film debut Kuldesak. Ia memulainya bersama tiga sutradara lain, yakni Riri Riza, Nan T Acnas, dan Rizal Mantovani.
Ada empat segmen dalam film Kuldesak yang dipegang setiap sutradara. Mira memegang segmen yang dibintangi Aksan Sjuman.
Kendati film tersebut saat itu terbilang sukses dengan jumlah penonton 100 ribu dalam enam layar, bahkan dapat dikatakan box office, perempuan bernama lengkap Mira Lesmanawati itu lebih memilih menjadi produser. Alasannya, profesi produser sedikit peminat.
Ia juga merasa lebih telaten untuk mengoordinasikan dan mengajak orang untuk terlibat dalam film. "Saya berpikir bagaimana jadinya kalau tidak ada produser," kata putri dari tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana, dan penyanyi senior Indonesia pada 1960-an Nien Lesmana itu di Jakarta, Minggu (30/12).
Menurutnya, itu satu hal yang hilang ketika banyak orang berkeinginan menjadi sutradara. "Mulai dari (film) Petualangan Sherina, saya putuskan tidak lagi men-direct, saya akan jadi produser. Walaupun pada 1999 kita mau gerakkan lanjutan Kuldesak dengan e-cinema itu seharusnya tercatat 13, tapi ternyata tidak berhasil, berjalan hanya empat orang yang berhasil dan itu karena kekurangan produser," tuturnya.
Dalam rekam jejaknya, Mira lebih banyak memproduksi film dan berduet dengan Riri Riza yang memegang kendali sebagai sutradara. Beberapa judul film yang dihasilkan di bawah tangan dingin mereka, antara lain Petualangan Sherina, Ada Apa dengan Cinta, Laskar Pelangi, Sokola Rimba, dan yang terbaru Kulari ke Pantai.
Sebagai orang yang ikut memperjuangkan kebangkitan film Indonesia setelah era reformasi, Mira merasa perbedaan kondisi perfilman saat ini jika dibandingkan dengan dahulu. Menurut istri aktor Mathias Muchus itu, saat pendanaan mulai melimpah, dunia perfilman sekarang justru kekurangan sumber daya manusia (SDM).
"Problem utamanya SDM. Sama seperti bicara reformasi, lalu apa yang sudah dilakukan untuk mengisi era reformasi tersebut," kata perempuan kelahiran 8 Agustus 1964 tersebut.