Seorang Pria Rela Jadi Polisi Gadungan Demi Membeli Susu Anaknya

Seorang Pria Rela Jadi Polisi Gadungan Demi Membeli Susu Anaknya
Foto/net

MONITORDAY.COM - Demi membutuhi ekonomi keluarga untuk membeli susu kedua anaknya, seseorang rela menjadi polisi gadungan, motif pemalsuan tersebut, berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, dan langsung mengungkap motifnya.

"Itu pengakuan yang bersangkutan. Sah-sah saja dia beralasan," kata Kapolsek Rejotangan AKP Herry Purwanto di Tulungagung, Rabu (17/3/2021).

Berdasar hasil penyidikan, berinisial AW mengakui sudah enam kali beraksi di enam lokasi berbeda, di Blitar dan Tulungagung.Tepatnya lima kali di Blitar dan sekali di Tulungagung.

Lima aksi pertama di Blitar AW berhasil memeras pelaku balap liar yang dia sasar pada malam hari. Apesnya tiba saat pria asal Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang ini beraksi di wilayah perbatasan Blitar-Tulungagung, tepatnya di wilayah hukum Polsek Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.

Baru enam jam dia berhasil memperdaya tiga korbannya dengan menyita telepon genggam, polisi yang mendapat aduan dari salah satu korban menangkapnya di indekos yang terletak dekat Polsek Kademangan, Kabupaten Blitar.

"Kita koordinasikan dengan Polres Blitar Kota, nanti selesai di Tulungagung akan dibawa ke Blitar Kota," ujarnya.

AW beraksi dengan berpura-pura sebagai Polisi. Modusnya, AW menakut-nakuti pemuda yang kedapatan sedang melakukan balap liar di Desa Tugu Kecamatan Rejotangan pada Minggu (7/3) dini hari.

Di lokasi ini, AW berhasil memperdaya korbanya AH (17) dengan menunjukan pistol mainan yang dibawanya. AW berpura-pura memeriksa surat serta kelengkapan kendaraan bermotor. Lalu AH di bawa oleh AW, namun sebelumnya HP AH disita oleh AW.

AW mengaku memperoleh inspirasi menjadi polisi palsu saat membeli masker bertuliskan TNI-Polri. Masker itu dibeli AW di toko seragam yang ada di Kota Blitar. "Saya beli di toko seragam yang ada di Kota Blitar," ucap AW.

Selain masker, AW juga melengkapi diri dengan pistol mainan dari plastik milik anak pertamanya, seharga Rp15 ribu. AW mengaku perbuatannya dilakukan lantaran terhimpit masalah ekonomi.

"Uangnya untuk beli susu dan kebutuhan sehari-hari," pungkas AW sambil tertunduk lesu.

Pria ini diketahui mempunyai tiga anak, dua di antaranya masih balita dan tertua berumur tujuh tahun.