Begini Aspek yang Pengaruhi Kualitas Udara Ambien di Tanah Air

Begini Aspek yang Pengaruhi Kualitas Udara Ambien di Tanah Air
Istimewa

MONITORDAY.COM - Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dasrul Chaniago mengungkapkan, aspek-aspek yang turut serta memengaruhi kualitas udara ambien di Tanah Air.

"Aktor yang memengaruhi tersebut yakni meteorologi, topografi, dan sumber emisi yang terdapat di wilayah setempat," kata Dasrul saat diskusi daring yang dipantau redaksi dari Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Dasrul menjelaskan, secara garis besar musim angin barat dan timur yang terjadi akan memengaruhi kualitas udara. Angin barat mulai terjadi pada Oktober hingga Maret.

Pada rentang waktu tersebut, ujar Dasrul, kualitas udara cenderung membaik, sedangkan pada April kurva kualitas udara mulai naik hingga Agustus.

"Pada periode September hingga Desember kurvanya mulai turun lagi," imbuhnya.

Saat angin timur berlangsung yaitu pada periode April hingga September partikel debu cenderung naik. 

Hal tersebut juga ditandai dengan kondisi kering dan membawa partikel debu lebih banyak.

Oleh karen itu, tren konsentrasi partikel debu udara ambien di Jakarta atau Indonesia secara menyeluruh terus meningkat pada rentang waktu tersebut.

Meski demikian, ketika musim angin barat yakni periode Oktober hingga Maret, angin yang berembus mengandung banyak uap air dan lebih bersih sehingga pada rentang itu terjadi musim hujan dan berdampak pada kualitas udara yang jauh lebih baik dibandingkan dengan angin timur.

Selain itu, kecepatan angin juga turut memengaruhi kualitas udara. Sebagai contoh tak jarang Jakarta tiba-tiba menjadi gelap. Pada saat itu alat sensor kualitas udara milik KLHK menunjukkan PM 2.5 naik.

Terakhir, dua aspek yang turut memengaruhi kualitas udara yakni topografi yang meliputi bentangan alam suatu daerah dan sumber emisi yang terdapat di wilayah setempat.