Sensor, Big Data, dan Pertanian

Di beberapa negara penggunaan sensor dan big data sudah akrab di tangan para petani

Sensor, Big Data, dan Pertanian
digital farmer (c) i'mnovation

DUNIA boleh bergerak semakin canggih dengan berbagai keunggulan teknologi, namun manusia tetap butuh makan. Dan pertanian lah sektor yang paling bertanggungjawab  menyediakan pangan. Lahan yang semakin sempit tidak berimbang dengan jumlah populasi penduduk bumi yang semakin banyak dan sudah sampai pada tingkat overpopulasi.

Nah, buat kamu yang ingin jadi petani atau terjun di dunia usaha tani, jangan ragu untuk memastikan langkahmu. Pun kamu harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital yang semakin kuat pengaruhnya di sektor pertanian.  

Menjadi petani modern punya tantangan. Produktivitas harus meningkat, di sisi lain konservasi lahan yang terbatas juga harus diperhatikan. Teknologi pertanian tetap memegang peranan penting. Namun penggunaan teknologi informasi dan komunikasi digital semakin kuat mengintervensi berbagai bidang termasuk pertanian.

Di era digital, para petani di beberapa tempat sudah menggunakan atau memanfaatkan kehadiran teknologi digital. Penggunaan sensor dan big data untuk mendeteksi kondisi tanah, iklim, perkembangan tanaman, dan berbagai hal lainnya dengan akurat, spesifik, dan kontinyu. Penggunaan teknologi sensor dan big data ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.   

Sensor digunakan dalam pertanian modern. Situs I’mnovation mengutip 5 tipe sensor yang saat ini digunakan para petani yang telah melek dengan teknologi digital. Peralatan yang selama ini mahal sekarang sudah semakin terjangkau hingga penggunaan sensor semakin banyak diterapkan dalam dunia usaha tani.

5 tipe sensor itu secara sederhana bisa digambarkan sebagai berikut. Yang pertama, sendor yang bisa mendeteksi kondisi sapi perah terkait produksi susu atau kesiapannya untuk diperah. Yang kedua, sensor untuk memantau dan meramalkan cuasa dan iklim. Yang ketiga, sensor untuk melihat kondisi tanaman. Yang keempat, sensor untuk memantau pH tanah. Dan yang kelima, sensor untuk memantau kondisi hasil panen.

Penggunaan sensor ini akan sangat berguna dalam mengendalikan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dengan sensor-sensor ini, para petani atau peternak dapat mengambil keputusan dan langkah yang terukur sesuai data yang diterima dari sensor-sensor tersebut.

Demikian juga dengan penggunaan Big Data yang dapat bermanfaat dalam melakukan fragmentasi pada seluruh lahan pertanian hingga tindakan yang spesifik bisa dilakukan ddengan tepat sesuai kebutuhan. Penggunaan Big Data juga bisa mereduksi penggunaan air hingga 40% dan meningkatkan hasil panen hingga 20%. Manfaat lainnya adalah meningkatkan kemampuan melacak produk pertanian dari lahan hingga tersaji di atas meja makan.