Sempat Turun Akibat PPKM, Indeks Belanja Masyarakat Mulai Membaik

Sempat Turun Akibat PPKM, Indeks Belanja Masyarakat Mulai Membaik
Ilustrasi foto/Net.

MONITORDAY.COM - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam beberapa waktu terkahir cukup besar dalam menekan belanja masyarakat. Namun saat ini, seiring mulai dilonggarkan kegiatan masyarakat, indeks belanja menunjukkan perbaikan. 

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono, mengungkapkan, berdasarkan data data pada tanggal 15 Agustus, indeks belanja masyarakat menunjukkan tanda pemulihan. 

"Pada pertengahan Agustus indeks frekuensi belanja masyarakat mulai naik ke level 97,3, dari sebelumnya 73,3 persen saat pemberlakuan PPKM awal," kata Teguh, dalam siaran pers, dikutip Selasa (31/8/2021). 

Dia memaparkan, belanja masyarakat di Pulau Jawa terus meningkat. Hal ini menunjukkan pemulihan yang cepat seiring dengan diturunkannya tingkat PPKM di banyak propinsi di Pulau Jawa. 

Indeks nilai belanja di Jawa pada 15 Agustus berada di 73,4 naik dari 63,8 pada tanggal 1 Agustus 2021. Faktor lain yang mendorong kenaikan belanja di Jawa tampaknya juga menurunnya kasus positif Covid-19. 

"Hal ini membuat masyarakat relatif lebih berani untuk melakukan aktivitas ekonomi," tegasnya. 

Sementara itu, indeks belanja di luar Pulau Jawa, meski masih relatif tinggi, menunjukkan tren yang menurun. Hingga 15 Agustus 2021, indeks belanja di luar Pulau Jawa berada di tingkat 86,4. 

“Pemulihan belanja terjadi di setiap lapisan kelompok masyarakat. Dari tiga kelompok masyarakat yang dibagi berdasarkan penghasilan (bawah, menengah, atas) seluruhnya menunjukkan kenaikan dalam belanja masyarakat. Namun demikian belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis,” ujarnya. 

Hingga tanggal 15 Agustus 2021, lanjut Teguh, indeks belanja kelompok menengah—yaitu mereka yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8,4 juta per bulan—menunjukkan angka 110,5%. 

“Artinya belanja kelompok ini sudah berada di tingkat sebelum pandemik. Sementara itu kelompok bawah juga mengalami kenaikan. Selain pelonggaran mobilitas, dukungan pemerintah terhadap kelompok ini juga berdampak positif bagi kelompok bawah,” tegasnya. 

Ia menjelaskan, belanja di restoran dan department stores perlahan mulai meningkat, meski masih di bawah 100—level normal sebelum pandemik. Pada kelompok belanja restoran dan Department Stores mulai naik perlahan seiring pelonggaran mobilitas. 

"Pada 15 Agustus 2021, indeks belanja terkait restoran berada di tingkat 94,8; angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan situasi di 1 Agustus 2021," jelas Teguh. 

"Sementara itu belanja di ritel terkait kebutuhan rumah tangga dan  supermarket tampaknya tidak terdampak cukup dalam semasa PPKM Darurat," lanjut dia.