Semarang Diprediksi Tenggelam, Ganjar Tegaskan Belum Ada Wacana Terkait Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jateng

Semarang Diprediksi Tenggelam, Ganjar Tegaskan Belum Ada Wacana Terkait Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jateng
Ilustrasi/ Foto: DW.

MONITORDAY.COM - Kota Semarang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang diprediksi bakal tenggelam karena terus mengalami penurunan tanah. Selain Semarang, ada pula daerah lainnya seperti Pekalongan dan Demak. 

Apakah perlu ibu kota Provinsi Jateng yang saat ini berada di Semarang dipindahkan?

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menegaskan belum ada wacana terkait pemindahan ibu kota Provinsi Jateng. 

Politikus PDIP itu mengatakan, dengan kondisi saat ini, prediksi Kota Semarang tenggelam itu masih bisa diantisipasi.

"Nggak (tidak pernah ada wacana pindah ibu kota provinsi). Nggak juga (tidak perlu dipindah), masih bisa dikontrol," kata Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Senin (16/8/2021).

Sebelumnya, prediksi Semarang akan tenggelam itu disampaikan pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Heri Andreas. 

Diketahui, Heri merupakan ahli geodesi. Dia menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebut Jakarta bakal tenggelam.

Heri menyampaikan Kota Semarang, Demak, dan Pekalongan yang berada di utara Jateng justru lebih berpotensi tenggelam karena terus mengalami penurunan tanah. 

Adapun penelitian Heri ini juga dikuatkan oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Denny Nugroho Sugianto. 

Dalam hal ini, Denny memprediksi Kota Semarang dan sekitarnya bisa tenggelam sekitar 50 tahun lagi.

"Jadi bisa lebih cepat dari 50 tahun. Yang tergenang itu sekarang di daerah Semarang Utara itu, di Tugu juga sudah mulai parah. Perbatasan dengan Demak juga," kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Denny Nugroho Sugianto, Rabu (4/8/2021).

"Keparahan terlihat ketika hujan awal tahun yang sampai banjir di Unissula, itu membuktikan drainase sudah tidak bisa membuang air ke laut dengan gravitasi karena tanahnya lebih rendah dari air laut," imbuhnya.

Terkait prediksi ini, baik pemda setempat maupun pemerintah pusat telah berupaya melakukan antisipasi. Sejumlah proyek yang dibangun bahkan juga diarahkan sebagai tanggul, seperti Tol Semarang-Demak.

Selain itu, upaya lainnya juga dengan membangun kolam retensi untuk menyediakan air baku, sehingga masyarakat tidak serampangan menyedot air tanah.