Sekjen ADI: Wabah Covid-19 Memaksa Pendidikan Tingkatkan Upaya Digitalisasi

Dukungan teknologi melalui pembelajaran digital perlu diperkuat untuk mengadaptasi dan inovasi strategi pembelajaran di Indonesia dari Sabang sampai Marauke

Sekjen ADI: Wabah Covid-19 Memaksa Pendidikan Tingkatkan Upaya Digitalisasi
Ilustrasi/Net

MONITORDAY.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), Dr Amirsyah Tambunan mengungkapkan, keberadaan Pandemi virus Corona alias Covid-19 memberikan pelajaran berharga khususnya bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Pasalnya, penyebaran Covid-19 ini memaksa pendidikan melakukan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam pembelajaran.

"Kebijakan belajar di rumah selama wabah COVID-19 telah menciptakan lompatan pemanfaatan teknologi – ponsel dan internet- yang awalnya hanya untuk medsos dan relasi sosial, kini menjadi media kegiatan belajar mengajar," ungkap Amirsyah di Jakarta, Ahad (22/03/20).

Menurut Data (2017), penggunaan Ponsel Indonesia saat ini terbilang sangat tinggi, yaitu mencapai 142% dari Populasi. Sampai 2019, ponsel terdaftar sebanyak 371 juta dan pengguna internet mencapai 133 juta.

Akan tetapi, dikatakan Amirsyah, dengan beragam program dan aplikasi pembelajaran secara online yang digunakan, tidak dapat dipungkiri bahwa baik tenaga pengajar, orangtua ataupun siswa mengalami keterkejutan budaya (shock culture).

"Tidak sedikit anak mengalami ketertinggalan proses belajar karena adaptasi teknologi yang masih lamban," ujarnya.

Amirsyah kemudian menilai, pendekatan pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi dalam situasi darurat COVID-19 berpotensi mengakibatkan kesenjangan digital dan ketimpangan sosial yang selama ini terjadi di masyarakat.

Karena itu, Amirsyah menyarankan agar dukungan teknologi melalui pembelajaran digital perlu diperkuat untuk mengadaptasi dan inovasi strategi pembelajaran di Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

"Pemerintah dan Lembaga Pendidikan perlu memastikan bahwa sistem pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi dapat dilakukan sebagai alternatif untuk memperkuat media pembelajaran yang tepat guna," tandas Dosen yang juga mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.