Satelit Satria-1 Segera Beroperasi Akhir Tahun 2023

Satelit Satria-1 Segera Beroperasi Akhir Tahun 2023
Ilustrasi/ Net.

MONITORDAY.COM - Satelit Satria-1 Indonesia akan segera beroperasi pada November 2023 mendatang, bila segala sesuatunya berjalan lancar.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Anang Latif saat 'Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Akses Telekomunikasi dan Peresmian BTS di Provinsi Papua Barat', Kamis (7/10/2021).

"Satelit Satria-1 itu dirakit pabriknya di Prancis. 2023 November full beroperasi, kita telah siapkan berapa kebutuhan satelit berkapasitas besar ini. Satelit pertama terbesar di Asia, yang akan memenuhi kebutuhan internet kita, di seluruh Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang begitu luas, tantangan alam dan budaya tentu tak bisa diabaikan.

"Indonesia luar biasa sekali, saat ini telah terbangun jaringan optik yang ujungnya kalau kita pegang jalan bisa hampir 9 kali keliling dunia. Ini untuk gabungan yang dibangun sektor privat dan Kominfo. Apakah cukup? Ternyata tidak, kita harus connect the dots," ujar Johnny.

"Tapi di Papua dan Papua Barat, ada laut, selat, ngarai, sungai dan gunung yang luar biasa tantangannya," imbuhnya.

Maka dari itu, pemerintah tidak main-main dalam menggarap infrastruktur telekomunikasi secara maksimal agar segera bisa mencakup wilayah di Tanah Air.

Johnny mengibaratkan, pembangunan fiber optik seperti bendungan bagus air lengkap dan tersedia saluran utama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Namun, jika 'air' belum sampai ke 'sawah' maka bendungannya tidak bisa dimanfaatkan petani.

Terkait dengan telekomunikasi, ketika backbone di Indonesia sudah ada, perlu pengoptimalan untuk pemanfaatan di seluruh negerinya bisa terlaksana. Sama halnya juga pemanfaatan satelit.

"Saat ini Indonesia memiliki 9 satelit untik telekomunikasi, 5 nasional dan 4 asing. Hampir habis kapasitas satelitnya, tapi belum cukup. Kita harus menyiapkan satelit baru, satelit Indonesia Raya Satria-1. Ke-5 terbesar di dunia atau terbesar di Asia untuk 150 ribu titik. Gunanya bisa untuk sekolah, akses kesehatan dan sektor publik lainnya," tutur Johnny.