Sampaikan Duka, Sekjen DPP ADI Kenang Konsep Demokrasi Egaliter BJ Habibie
Konsep demokrasi yang egaliter itu demokrasi yang bisa menciptakan suasana kehidupan bermasyarakat berbangsa dan benegara dengan asas yang sama

MONITORDAY.COM – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (DPP ADI), Dr Amirsyah Tambunan menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden ke 3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.
“Dari kegiatan Musyawarah Nasional Tokoh Antar Agama ini kami menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya ke rahmatullah Pak BJ Habibie,” katanya ketika dihubungi Monitorday.com di Jakarta, Kamis (12/09/2019).
Lebih lanjut, Amirsyah mengatakan BJ Habibie adalah seorang teknokrat sekaligus demokrat sejati. BJ Habibie telah meletakkan pondasi demokrasi pasca lengsernya orde baru. Demokrasi yang dimaksud Habibie, dikatakan Amirsyah, adalah konsep demokrasi yang egaliter. Demokrasi yang bisa menciptakan suasana kehidupan bermasyarakat berbangsa dan benegara dengan asas yang sama.
“Konsep ini bertujuan untuk memperoleh hak-hak dalam penyelenggaran pendidikan, pelayanan kesehatan, kemudian penegakan hukum, dan lain-lain. Agar semua bangsa Indonesia dapat benar-benar terwujud melaksanakan demokrasi yang sesungguhnya,” paparnya.
“BJ. Habibie yang saya kenal seorang teknokrat dan demokratis. Sebagai kepala ketika beliau RI 1 telah membangun pondasi demokrasi pasca lengsernya Soeharto,” katanya kemudian.
Amirsyah yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) ini juga mengenang, BJ Habibie sebagai seorang teknokrat yang berhasil melemparkan jala inspirasi bagi banyak orang terutama generasi muda. Menurutnya, dalam konteks teknokrat hingga saat ini keahlian Habibie sebagai pegiat komponen pesawat terbang belum bisa tergantikan.
“Karena itu kita mengharapkan generasi millenial sekarang dapat menjadikan Pak BJ Habibie sebagai motivator dan inspirator dalam mewujudkan teknokrat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,” tandasnya.