Saleh Daulay Sesalkan Sikap Pramono Larang Presiden ke Kediri

Pernyataan Pramono mestinya tidak perlu disampaikan ke publik. Sebab, tidak ada argumen sosiologis, politis, akademis, dan religius yang dapat memperkuat asumsi jika presiden ke Kediri maka bakal lengser di tengah jalan.

Saleh Daulay Sesalkan Sikap Pramono Larang Presiden ke Kediri
Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay/Net

MONITORDAY.COM - Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay menyayangkan sikap dan pernyataan Seskab Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri.

Apalagi alasan pelarangan itu diketahui atas  kepercayaan bahwa Kediri sebagai daerah angker untuk presiden.

“Kediri itu ya sama dengan Jakarta. Siapa pun boleh datang berkunjung. Saya tidak percaya akan dugaan mistis seperti itu,” kata Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini, di Jakarta, Senin (17/02/30).

Sebagaimana diberitakan, Pramono menyebut, Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sempat berkunjung ke Kediri, tapi setelah itu, Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden RI. Sebab itu, Pramono tak ingin pelengseran itu terjadi juga kepada Presiden Jokowi.

Menanggapi hal itu, Saleh pun mengatakan, bahwa pernyataan Pramono mestinya tidak perlu disampaikan ke publik. Sebab, tidak ada argumen sosiologis, politis, akademis, dan religius yang dapat memperkuat asumsi itu. Bahkan, pernyataan itu dapat menimbulkan kegalauan di tengah masyarakat.

“Itu hanya canda aja kali ya. Saya belum melihat dan mendengar langsung pernyataannya. Tapi saya berharap itu hanya sebatas candaan saja," ujarnya.

"Saya menduga, Pramono Anung agak sedikit bercanda ketika menyatakan hal itu. Bisa saja, dia sedang meminta maaf atas ketidakhadiran presiden. Lalu disampaikan semacam candaan seperti itu," imbuhnya kemudian.

Lebih lanjut Saleh menambahkan, situasi politik di Tanah Air sangat stabil. Presiden Jokowi didukung mayoritas partai politik. Tidak hanya itu, ada banyak kelompok masyarakat yang mendukung dan membantu Jokowi. Karena itu, Saleh menilai, secara politis rasanya tidak mungkin ada yang mau melengserkan Jokowi.

“Tidak mudah loh untuk melengserkan presiden. Ada banyak persyaratan konstitusional yang harus dipenuhi. Dengan persyaratan itu, rasanya sulit sekali,” tandasnya.