Sakti Peksos Kemensos Catat Ribuan Kasus Anak Hingga Juni

Data hasil respon kasus Satuan Bakti Pekerja Sosial sampai dengan bulan Juni 2020 menunjukkan bahwa lima jenis kasus terbanyak yang dialami anak yaitu anak berhadapan dengan hukum, korban kejahatan seksual, korban perlakuan salah dan penelantaran, korban kekerasan fisik dan psikis serta terdampak COVID-19.

Sakti Peksos Kemensos Catat Ribuan Kasus Anak Hingga Juni
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat/ Net

MONITORDAY.COM - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) telah merespon ribuan kasus terkait anak hingga Juni 2020.

"Data hasil respon kasus Satuan Bakti Pekerja Sosial sampai dengan bulan Juni 2020 menunjukkan bahwa lima jenis kasus terbanyak yang dialami anak yaitu anak berhadapan dengan hukum, korban kejahatan seksual, korban perlakuan salah dan penelantaran, korban kekerasan fisik dan psikis serta terdampak COVID-19," kata Harry dalam keterangannya, Jumat (24/07/2020).

Dia merincikan jumlah kasus tersebut yaitu 3.555 anak berhadapan dengan hukum, 1.433 anak korban kejahatan seksual, 766 anak korban perlakuan salah dan penelantaran, 552 anak korban kekerasan fisik maupun psikis serta 638 anak terdampak COVID-19.

Kasus-kasus tersebut menggambarkan perlu adanya upaya yang terintegrasi untuk melindungi anak, kata dia.

Sedangkan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak saat ini telah menempatkan 770 Sakti Peksos di 463 kabupaten/kota.

Lebih lanjut dia mengatakan, Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, telah melakukan berbagai upaya rehabilitasi sosial melalui pendekatan keluarga, komunitas dan residensial.

Upaya tersebut ditujukan agar anak dan orang tua serta pihak penting dalam kehidupan anak memiliki keberfungsian sosial. Keluarga, masyarakat termasuk berbagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) serta Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan berbagai lingkungan sosial lainnya diharapkan mampu memberikan perlindungan yang optimal pada anak.

Masa pandemi COVID-19 memunculkan dampak negatif bagi anak, antara lain kehilangan pengasuhan, mengalami kekerasan baik verbal maupun non verbal, berkurangnya kesempatan anak untuk bermain, belajar, dan berkreasi akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar di rumah.

Kemensos menggelar puncak peringatan HAN 2020 yang jatuh pada 23 Juni atau Kamis kemarin secara virtual bersama sekitar 8.000 anak Indonesia.

Tema nasional HAN Tahun 2020 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Sub tema yang diusung oleh Kementerian Sosial RI adalah; Stop Kekerasan pada Anak, Pertemanan Positif dengan Teman Sebaya serta Anak Indonesia Sehat dan Gembira di Rumah.

Peringatan HAN merupakan salah satu upaya untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menjamin pemenuhan hak anak secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.