Saat Libur Lebaran, Volume Sampah di Kota Tangerang Naik Empat Persen

Saat Libur Lebaran, Volume Sampah di Kota Tangerang Naik Empat Persen
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mengerahkan armadanya untuk mengangkut sampah yang mengalami kenaikan sebesar empat persen selama libur lebaran 1442 Hijriah. (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian menyebutkan pihaknya mencatat volume sampah naik 325 ton atau empat persen saat libur lebaran dibanding hari biasa yaitu 1.500 ton.

Ia mengatakan penambahan jumlah sampah tersebut disebabkan karena  konsumsi masyarakat yang meningkat. Adapun jenis sampah yang mendominasi berasal dari rumah tangga.

"Peningkatan sampah sebesar empat persen atau sebanyak 325 ton dari yang biasanya kita angkut yakni 1.500 ton. Semua sudah kita angkut dari tenaga lapangan yang kami siapkan," kata Tihar di Tangerang Minggu (16/5/2021).

Lebih lanjut, Tihar menyampaikan pengangkutan sampah selama libur lebaran tetap dilaksanakan seperti biasanya. Bahkan, beberapa lokasi yang rawan ada penimbunan sampah langsung disiapkan armada pengangkutan.

Misalnya saja saat malam takbiran, ujar dia,  lokasi yang jadi prioritas pengangkutan seperti di Pasar Anyar, Pasar Sipon, Pasar Malabar dan Pasara Saraswati.

"Sampah pasar paling dominan di saat malam takbiran karena warga banyak belanja untuk kebutuhan lebaran," sebut Tihar.

Sedangkan jumlah armada yang disiapkan selama libur lebaran sebanyak 88 kendaraan truk, pickup sebanyak 10 kendaraan, bentor 52 unit, dan personel 520 orang.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Yudi Pradana menyebutkan jumlah sampah sejak hari Sabtu (15/5/2021) sudah kembali normal seperti semula yakni 1.500 ton per hari.

Maka dari itu, Yudi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu taat membuang sampah pada tempatnya dan tidak sembarangan, sebab akan menimbulkan efek negatif seperti penyakit dan merusak keindahan kota.

Lalu, dia juga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pengangkut sampah di pemukiman untuk bisa melakukan penarikan agar tak terjadi penumpukan untuk nantinya dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir) Rawakucing.