Ridwan Kamil: 11 Daerah di Jabar Terapkan PPKM Level 3

MONITORDAY.COM - Sebanyak 11 daerah dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat (Jabar) menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Hal itu disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (27/7/2021).
Semantara 16 daerah lainnya tetap menerapkan PPKM Level 4.
Hal itu seiring keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus 2021 mendatang.
Adapun 11 daerah tersebut yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Selanjutnya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Tasikmalaya.
"Tentunya yang pertama PPKM level sudah diumumkan oleh Presiden dan sudah mulai penerapan PPKM di level yang lebih rendah, yaitu level 3, level 2, dan level 1," kata Ridwan Kamil.
Berdasarkan laporan pemerintah pusat, ujar Ridwan Kamil, sebenarnya ada 13 daerah di Jabar yang masuk Level 3. Namun, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi tetap menerapkan PPKM Level 4, sebab berada dalam aglomerasi Bandung Raya.
“Jabar sebenarnya ada 13 daerah yang sudah masuk ke PPKM level 3, terbanyak di seluruh Pulau Jawa-Bali. Tapi, yang diizinkan ke level 3 hanya ada 11 daerah, karena Kota Cimahi dan Bandung Barat masuk ke wilayah aglomerasi Bandung Raya, maka diarahkan melakukan PPKM Level 4,” jelasnya.
Disisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar menemukan korelasi cakupan vaksinasi dengan tingkat kematian.
Ada 2 daerah yang cakupan vaksinasi Covid-19 di atas 30 persen, yakni Kota Bandung dan Kota Cirebon. Kedua daerah itu memiliki tingkat kematian yang rendah.
Sedangkan enam daerah dengan cakupan vaksinasi Covid-19 terendah di Jabar mempunyai tingkat kematian yang tinggi.
"Kami mendapatkan sebuah kesimpulan, ada daerah-daerah yang tingkat kematiannya rendah kalau cakupan vaksinasi Covid-19 tinggi, yaitu Kota Cirebon dan Kota Bandung. Dua kota ini tingkat vaksinasinya sudah di atas 30 persen dan tingkat kematiannya sangat rendah,” tutur Ridwan Kamil.
“Oleh karena itu, kesimpulan bahwa vaksinasi tinggi akan membuat penyembuhan dan keselamatan jiwa lebih baik itu yang akan terus kita dorong,” tambahnya.