Rencana Jokowi Rekrut Anak Muda ke Kabinet Patut Diapresiasi
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlah menilai, keberpihakan Jokowi pada kaum muda untuk mengisi kabinet periode kedua patut diapresiasi.

MONITORDAY.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan menilai, keberpihakan Jokowi pada kaum muda untuk mengisi kabinet periode kedua patut diapresiasi. Menurutnya, semangat milenial menandakan suatu optimisme akan akan Indonesia kedepan.
"Saya pikir keberpihakan beliau kepada kaum milenial ini perlu diapresiasi, dan kepada kaum milenial ini adalah wujud penghormatan sekaligus optimisme beliau terhadap generasi mendatang," ujar Arteria, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/7).
Menurut dia, anak muda harus memanfaatkan kesempat itu sebaik-baiknya. Ia mengatakan, kaum milenial harus membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk mengukir prestasi di ranah kebangsaan.
Meski begitu, menurut Arteria, sikap Jokowi itu harus dimaknai dengan bijak. Menurutnya, Jokowi bukan serta merta hanya merekrut anak muda, namun harus dimaknai sebagai harapan terhadap mereka yang masih segar dan belum tersandera banyak kepentingan agar fokus berkontribusi membangun negara.
Apalagi, lanjut dia, anak muda relatif lebih bisa menyesuaikan dengan revolusi yang begitu cepatnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Arteria, negara tidak bisa berkompromi dan harus merespons dengan cepat segala dampak yang dihadirkan.
Arteria menambahkan, Jokowi pun mempunyai syarat bagi anak muda yang akan dimasukan ke kabinet, salah satunya yaitu keahlian menejerial. Menutnya, hal ini memang penting karena untuk memimpin suatu lembaga perlu memiliki kejalian management yang handal.
Selain itu, Jokowi juga memberi syarat utama terkait kompetensi, kapasitas, kualitas, serta eksekutor. "Pak Jokowi ingin menteri-menteri nantinya mampu memiliki visi sekaligus menjabarkannya dalam program-program kerja serta memformulasikannya dengan sumber daya kementerian yang ada," tandas Arteria.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan bocoran soal kriteria kabinet pemerintahan Jokowi di periode kedua. Ia mengatakan setidaknya ada tiga poin terkait kabinet kerjanya untuk periode 2019-2024.
Poin pertama, Jokowi memastikan bahwa setiap periode waktu akan diisi oleh orang-orang yang berbeda. Ia menegaskan, orang-orang yang akan menjadi menteri di kabinet kerjanya harus mempunyai kemampuan eksekusi program yang mumpuni.
"Setiap periode waktu diperlukan kabinet yang berbeda, karena tantangannya berubah. Sehingga, nanti kabinet yang kita bentuk, menterinya ini harus memiliki sense untuk mengeksekusi program itu tepat dan cepat. Artinya dia eksekutor kuat," papar Jokowi.
Poin kedua, Jokowi mengatakan, orang-orang yang nantinya masuk dalam kabinet kerja harus mengerti manajemen. Menurutnya, masalah manajerial penting sekali di dalam lingkup bidang-bidang yang ada.
"Entah di PU, di kesehatan, di pendidikan, harus memiliki pengalaman manajemen dan manajerial yang betul-betul bisa mengelola. Baik personalia, sisi anggarannya, sisi keuangannya, sisi personalianya. Sehingga, organisasi kementerian itu bisa betul-betul efektif. Mengeksekusi secara cepat, tapi juga harus tepat manfaatnya," terangnya.
Poin ketiga, Jokowi melanjutkan, kabinet kerja periode kedua kemungkinan akan banyak diisi oleh menteri berusia muda. Dengan usia antara 20-25 tahun.
"Mungkin nanti juga akan banyak diwarnai yang muda-muda. Ya, bisa saja nanti ada menteri umur 20-25 tahun, Bisa aja, kenapa tidak? Tapi dia harus ngerti manajerial, ngerti manajemen, yang mampu mengeksekusi program-program yang ada. Dan bisa umur 30-an juga mungkin akan banyak," jelasnya.
Alasan Jokowi memilih menteri yang bersumber pada anak-anak muda karena saat ini dan mendatang diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat.