Rektor ITB AD Sambut Baik Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara

Rektor Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD), Mukhaer Pakkanna, menyambut baik wacana pemerintah yang akan memindahkan ibu kota negara. Namun dirinya mengingatkan, jangan sampai wacana tersebut memompa tambahan utang luar negeri yang sudah terbilanng besar.

Rektor ITB AD Sambut Baik Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara
Rektor Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD), Mukhaer Pakkanna.

MONITORDAY.COM – Rektor Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD), Mukhaer Pakkanna, menyambut baik wacana pemerintah yang akan memindahkan ibu kota negara. Namun Ia mengingatkan, jangan sampai wacana tersebut memompa tambahan utang luar negeri yang sudah terbilanng besar.

“Jangan sampai memompa tambahan utang luar negeri yang sudah besar. Rasio utang luar negeri kita makin menanjak,” ujar Mukhaer dalam keterangan tertulis yang diterima monitorday.com, Rabu (1/5).

Secara ekonomi, jangan sampai menguras ruang fiskal dengan memanfaatkan APBN atau APBD demi proyek mercu suar tersebut. Saat ini, anggaran negara saja selalu terjebak defisit. “Bagaimana mungkin bisa mengalokasikan anggaran yang diperkirakan akan mencapai 500 triliun rupiah?” tanyanya.

Selain itu, Mukhaer juga menjelaskan, proyek ini jangan sampai meningkatkan angka ICOR (Incremental Capital Ouput Ratio) Indonesia. Indikataor ini akan memperliihatkan angka in-efisiensi dan kebocoran anggaran. Begitupun juga dengan kekhawatiran munculnya rent seeker dan calo-calo tanah di lokasi yang akan dijadikan ibu kota baru. “Memang diperlukan regulasi yang tidak memarjinalisasi rakyat dan menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat di lokasi yang baru,” tuturnya. 

Lebih lanjut Mukhaer mengatakan, kalaupun wacana tersebut akan diimplementasikan, maka diperlukan juga grand design atau peta-jalan (road-map) yang tidak bisa dituntaskan dalam lima tahun ke depan. “Artinya, harus bertahap. Tidak semudah membalikan telapak tangan,” ucapnya.

Sehingga Ia pun menyarankan agar Bappenas memaparkan grand design dan road map terkait wacana pemindahan ibu kota tersebut secara terbuka.

“Bappenas harus memaparkan secara terbuka grand design dan road map-nya. Dan memastikan kajiannya harus melibatkan partisipasi masyarakat,” ujar Mukhaer. 

Meski begitu, Mukhaer menilai wacana tersebut secara substansi cukup menarik. Sejatinya wacana lama yang rumit untuk diimplementasikan. Hampir setiap rezim pemerintahan, wacana itu timbul-tenggelam. Tetapi bisa di implementasikan oleh negara-negara lain. Seperti Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan dan lain-lain.

“Sekali lagi, kita ingin berpikir ke depan demi Indonesia yang berkemajuan,”pungkasnya.