May Day, Kesejahteraan Buruh Penanda Hadirnya Keadilan Sosial
Dalam rangka memperingati hari buruh 1 Mei 2019, Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi mengatakan, hendaknya dinggal ini di peringati sebuah perjuangan untuk kesejahteraan buruh.

MONITORDAY.COM - Dalam rangka memperingati hari buruh 1 Mei 2019, Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi mengatakan, hendaknya di tanggal ini diperingati dalam rangka perjuangan meningkatkan kesejahteraan buruh.
Menurut Budi Arie, perjuangan buruh seharusnya menjadi perjuangan seluruh masyarakat. Mengingat jasa buruh dalam bergeraknya roda kehidupan sosial masyarakat begitu besar walau terkadang imbalan yang diterima tidak sesuai dengan kerja kerasnya.
"Tanggal 1 Mei merupakan penanda bahwa buruh adalah kelompok sosial yang sangat penting. Hari yang mesti diingat bahwa kesejahteraan buruh adalah perjuangan milik semua orang," ujarnya, dalam keterangan tertulis.
Budi Arie mengingatkan, bahwa buruh merupakan penanda dunia modern. Dunia yang kemudian mengecilkan buruh. Menghempas buruh dalam strata sosial paling bawah.
"Selama beratus tahun, buruh hidup di dalam kemiskinan. Upah yang sangat rendah, berkebalikan dengan jam kerja yang sangat tinggi," tuturnya.
Namun Ironis, lanjut Budi, peradaban dunia modern dibangun dari tenaga dan keringat buruh. Dari barang kecil remeh-temeh sampai gedung pencakar langit.
"Dari kedai makan pinggir jalan, sampai restoran super mewah, makanan diolah dan disajikan para buruh. Selama beratus tahun, hidup buruh tak beranjak baik. Buruh menjadi bagian yang 'bukan bagian' di dalam masyarakat. Tenaganya dengan mudah ditukar-ganti," paparnya.
Dia menambahkan, bahwa buruh tumbuh dan berkembang dalam ragam kerja. Dari hubungan produksi barang, sampai jasa pelayanan. Jumlah buruh terus bertumbuh, sebagai penanda kemajuan dunia modern.
Namun, lanjut dia, sebagai penopang dunia modern, buruh masih terpinggirkan. Sampai hari ini kaum pekerja dan buruh , secara sosiologis masih belum mampu mengubah nasibnya sebagai kelompok sosial pinggiran. Kelompok sosial yang hidup dengan upah minimal.
Lebih lanjut Budi mengatakan, bahwa gerak zaman mengubah buruh. Buruh bukan lagi sekadar para pencari upah rendah. Buruh menjadi kekuatan politik yang sangat penting. Suara buruh menjadi penentu kepemimpinan.
"Buruh memiliki serikat, bahkan partai politik. Suaranya menentukan kebijakan publik. Melalui politik, buruh sedang memperjuangkan keadilan sosial. Suatu cita-cita yang dipancangkan para pendiri bangsa. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," terangnya.
Karena itu, Budi Arie mengatakan, bahwa hari buruh bukan hanya perjuangan bagi para buruh untuk menuntut kesejahteraan. Namun juga perjuangan seluruh lapisan masyarakat. karena menurutnya, kesejahteraan buruh berbanding lurus dengan keadilan sosial.
"1 Mei bukan hanya milik buruh. Kesejahteraan buruh adalah juga kesejahteraan sosial. Dengan demikian kesejahteraan buruh adalah penanda hadirnya keadilan sosial," tandasnya.