Rancangan Musrenbang Tematik, Pemkot Probolinggo Libatkan Pesantren

Rancangan Musrenbang Tematik, Pemkot Probolinggo Libatkan Pesantren
Foto/net

MONITORDAY.COM  - Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur  dalam rancangan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik melibagkan Pondok Pesantren RKPD Tahun 2022 di Orin Hall kota setempat, Rabu, (10/3/2021).

"Kami melibatkan 33 pengasuh pondok pesantren dan 10 perangkat daerah Kota Probolinggo dalam musrenbang tersebut," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo Tartib Goenawan di wilayah setempat.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah forum untuk menyampaikan informasi, sharing, dan mengakomodir usulan dan saran dalam rangka perencanaan pembangunan Kota Probolinggo di tahun 2022.

Menurutnya musrenbang tematik menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menampung aspirasi dari seluruh elemen masyarakat untuk turut serta memberikan kontribusi dalam perencanaan pembangunan daerah, sehingga menjadi salah satu upaya pengembangan Eco pesantren di Kota Probolinggo.

"Keterlibatan pondok pesantren menjadi upaya konkrit pengembangan Eco pesantren, sehingga ke depannya akan diinisiasi menjadi role model sebagai salah satu khas Kota Probolinggo melalui sinkronisasi lintas lembaga," tuturnya.

Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang ikut hadir dalam musrenbang itu berharap ke depan agar pondok pesantren dapat berkembang menjadi sebuah pesantren yang lebih modern.

"Kami ingin mengubah citra pesantren yang selama ini dianggap apa adanya, sanitasinya masih kurang, menjadi lebih baik lagi. Di sini, pemerintah harus mampu mendorong agar pondok pesantren bisa lebih maju lagi," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga meminta secara khusus pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) untuk memberikan bimbingan, sehingga satu pondok pesantren dapat menghasilkan satu produk unggulan.

"Langkah itu dilakukan sebagai upaya melatih skill anak-anak pondok pesantren dengan kreatifitas yang dimiliki," ucap wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu.

Selain belajar pendidikan agama, lanjut dia, para santri akan dimodali dengan keterampilan lain dengan harapan alumni pesantren dapat bersaing dengan yang lain saat lulus nanti.

Kepala bidang Pengendalian Pencemaran Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Suciati Ningsih mengatakan Eco pesantren menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan Eco city.

"Melalui eco pesantren, diharapkan pondok pesantren dapat menjadi lingkungan yang nyaman dan berkualitas, penghuni pesantren dapat berperilaku ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kreatifitas dengan program Satu Pesantren Satu Produk Unggulan," katanya.