Ramai Tokoh Turki Yang Jadi Nama Jalan di Jakarta, Begini Penjelasan Dubes RI Untuk Ankara

Ramai Tokoh Turki Yang Jadi Nama Jalan di Jakarta, Begini Penjelasan Dubes RI Untuk Ankara
Dubes RI untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Dubes RI Untuk Ankara, Dr. Muhammad Lalu Iqbal menjelaskan bahwa Tokoh Turki yang menjadi Nama Jalan di Jakarta bukan ditentukan oleh Pemerintah Indonesia dan juga bukan Pemda DKI. 

Jika ada kabar bahwa Kemal Attaurk bakal jadi nama jalan di Jakarta, maka perlu diluruskan karena hingga saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan kepastian soal nama tersebut. Yang menentukan adalah Pemerintah Turki.

" Yang menentukan yah Pemerintah Turki bukan Indonesia, apalagi Pemda DKI. Kita masih menunggu usulan resmi  nama jalan tersebut.  Siapapun nama jalan nanti, pasti mewakili harapan pemimpin dan rakyat Turki," ucap Dubes Iqbal kepada monitorday.com, Minggu (17/10/2021).

Sebelumnya, kata Dubes Iqbal, pemerintah Turki akan memberi nama jalan di depan KBRI Ankara dengan nama "Ahmet Soekarno," yang merupakan salah satu Bapak Bangsa Indonesia.

Kemudian, Turki juga disebut bakal memberikan nama jalan di Indonesia, sehingga KBRI Ankara mengusulkan nama tokoh Turki untuk salah satu nama jalan di Jakarta.

Peresmian jalan itu kemungkinan akan dilakukan saat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengunjungi Indonesia pada awal 2022.

Hingga berita ini disampaikan, penolakan terus dilontarkan oleh banyak tokoh Indonesia jika nama yang bakal diberikan adalah Kemal Attaturk, salah satunya Aktivis Molekul Pancasila, Nicho Silalahi.

Nicho Silalahi menegaskan, Mustafa Kemal Atatürk tidak memiliki jasa apapun terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dia menolak penggantian nama jalan di Jakarta dengan nama pendiri Republik Turki itu.

"Tidak ada sedikitpun jasanya bagi bangsa ini," tulis Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Sabtu, 16 Oktober 2021.

Dibandingkan menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk, Nicho mengungkapkan masih banyak masyarakat yang memiliki jasa lebih besar bagi Indonesia yang lebih layak dijadikan nama jalan.