Rahasia Silmy Karim Sulap Krakatau Steel Raup Untung Setelah 8 Tahun Merugi

Rahasia Silmy Karim Sulap Krakatau Steel Raup Untung Setelah 8 Tahun Merugi
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM - Transformasi dalam lingkup Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus dilakukan di tengah pandemi. Sejumlah upaya telah dilakukan. Mulai dari restrukturisasi dan pencanangan AKHLAK sebagai core value BUMN.

Hasilnya, terlihat dari laporan laba konsolidasi BUMN yang naik tajam pada kuartal III tahun 2021. Naik dari 13 triliun di tahun 2020, menjadi 61 triliun di tahun 2021. Ini sangat mengejutkan.

Dari sekian perusahaan BUMN yang mencatatkan kenaikan laba, PT Krakatau Steel adalah salah satu diantaranya. Padahal, Krakatau Steel (KS) penah terpuruk dan mengalami kerugian bertahun-tahun.

Salah satu faktor yang mengubah KS dari perusahaan Flat Merah yang selalu merugi adalah keberadaan sosok Silmy Karim. Ketika pertama kali ditunjuk sebagai direktur utama tahun 2018, pria kelahiran Tegal,  47 tahun silam ini langsung tancap gas. Melakukan transformasi di semua lini. menyulap KS menjadi lebih lincah dan adaptif.

Ketika menghadiri acara diskusi virtual Kopi Pahit, Rabu (1/1/2022) bertajuk ‘Transformasi BUMN’ Silmy mengungkapkan bahwa di periode awal kepemimpinannya di PT Krakatau Steel dirinya betul-betul jungkir balik. Lantaran ada banyak PR perusahaan yang harus dibenahi dan segera diambil keputusan. Terutama utang yang saat itu tercatat lebih dari Rp35 triliyun.

“Ada beberapa pekerjan rumah yang tidak selesai, disinilah perlu satu keputusan cepat, agar permasalahan itu tidak berkelanjutan. Kalau kita berbicara posisi keuangan, utangnya saat itu sebesar Rp2,2 milyar USD, atau Rp35 triliun, kita langsung restrukturasi, dan itu memakan waktu cukup lama,” ujar Silmy.

Setidaknya ada dua kunci utama yang menjadi perhatian Silmy Karim dalam memimpin PT KS, yaitu sistem dan manusianya (SDM). Untuk mengubah sistemnya, Silmy lantas melakukan restruktirisasi.

Silmy menuturkan, ketika melihat Krakatau Steel dalam posisi merugi, dirinya merasa ini tidak bisa didiamkan. Kata dia, problem tersebut butuh langkah restrukturisasi untuk mendongkarak kinerja perusahaan.

“Dalam oprasional tadinya EBITDAnya (pendapatan perusahaan) negatif artinya kita melakukan sesuatu itu bukannya untung tapi rugi, sekitar 1,8 triliun setiap tahun,” kenang Silmy.

Untuk melakukan transformasi, kata Silmy, maka SDM harus menjadi perhatian utama. Maka penting untuk selalu memperhatikan kualitas SDM. Apalagi, kata dia, transformasi itu tidaklah statis, namun dinamis. Jadi butuh SDM yang mumpuni.

“Transformasi itu terus berlangsung pada perusahaan, karena tantangan dan peluang selalu hadir. Sehingga maju mundurnya sebuah perusahaan dipengaruhi oleh kualitas SDM (sumber daya manusia), untuk itu transformasi SDM menjadi bagian penting dari transformasi BUMN,” kata dia.

Kedua hal ini, kata Silmy, dapat dijembatani dengan menghadirkan digitalisasi. Bagi Silmy, digitalisasi dapat menciptakan transparansi, sumber data atau informasi untuk melakukan efisiensi dan mengambil keputusan secara cepat.

“Kunci utamanya adalah dua hal. Pertama sistem, kedua manusia. Kedua hal ini bisa dijembatani dengan yang namanya digitalisasi, peran digitalisasi itu penting,” tuturnya.

Silmy lantas menjelaskan, bahwa semakin transparan, maka makin banyak yang mengawasi. Transparansi, kata dia, juga membuat proses pengambilan keputusan makin cepat, sehingga GCG-nya (Good Corporate Governence) otomatis lebih baik.

PT KS lantas melakukan suit, sehingga untuk tahun pertama bisa heat, EBITDAnya positif keuntungan juga relatif baik. Upaya Silmy pun berbuah manis, PT KS mampu membukukan profit lebih dari 1 triliun di tahun 2021. [ ]