PVMBG Ungkap 3 Penyebab Bencana Longsor di Sumedang

PVMBG Ungkap 3 Penyebab Bencana Longsor di Sumedang
bencana di sumedang/ istimewa

MONITORDAY.COM - (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menanggapi bencana gerakan tanah atau longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

"Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan yang terjadi di lereng bagian atas permukiman," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Kasbani melanjutkan, secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang yang berada pada ketinggian antara 700 sampai dengan 750 meter di atas permukaan laut. Kelerengan terjal, dan di bawahnya merupakan pemukiman warga.

Adapun faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak terjal hingga terjal. Tak hanya itu, pelapukan breski dan tufa yang mudah meloloskan air dan di bawahnya merupakan lapisan kedap air sehingga berfungsi sebagai bidang gelincir.

Kasbani juga mengungkapkan, tebing yang mengalami longsor merupakan lahan terbuka tanpa vegetasi berakar kuat dan tanpa perkuatan lereng. Selain itu, saluran drainase yang kurang baik sedangkan bagian bawah merupakan permukiman warga.

Satu per satu korban meninggal dunia ditemukan saat proses penanganan dan evakuasi longsor yang terjadi di Kampung Bojongkondang Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Kasbani juga menuturkan hingga Minggu (10/1/2021) pukul 14.00 WIB, total 13 orang korban meninggal dunia ditemukan oleh petugas gabungan di lokasi kejadian.

Sementara itu, Humas Kantor SAR Bandung Seni Wulandari,  menyatakan, jumlah korban akibat longsor di Cimanggung Sumedang berpotensi bertambah. Hal ini mengingat jumlah orang yang dilaporkan hilang saat peristiwa longsor di Cimanggung Sumedang mencapai 27 jiwa.

"Dari laporan masyarakat setempat, sekitar 27 orang hilang saat terjadi longsor," ungkapnya.