Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Empat Kepala Daerah di Kepri Jalani Karantina Mandiri
Seluruh orang yang kontak langsung dengan Pak Gubernur harus diambil 'swab' (tes usap), dan dikarantina selama 14 hari.
Fachri Septian
MONITORDAY.COM - Sebanyak empat kepala daerah di Provinsi Kepulauan Riau menjalani karantina mandiri untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan Gubernur Isdianto positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.
"Seluruh orang yang kontak langsung dengan Pak Gubernur harus diambil 'swab' (tes usap), dan dikarantina selama 14 hari," katanya di Tanjungpinang, Senin (03/08/2020).
Tjetjep memberi apresiasi kepada Wali Kota Batam Muhamad Rudi dan Wali Kota Tanjungpinang Rahma yang berkenan untuk diambil sampel usap. Rudi dan Rahma perlu diperiksa kesehatannya untuk memastikan apakah tertular COVID-19 atau tidak.
Kedua kepala daerah itu kontak dengan Gubernur Isdianto di Gedung Daerah pada Selasa (28/07/2020).
"Mereka juga menjalani karantina mandiri," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bintan Gama A.F. Isnaeni mengatakan Bupati Bintan Apri Sujadi dan keluarganya juga menjalani karantina mandiri.
Apri dan keluarganya menjalani tes usap setelah diketahui In, sopir dari Apri positif COVID-19. Namun hasil pemeriksaan kedua, In negatif COVID-19.
Kasus itu tidak berhubungan dengan kegiatan perayaan Isdianto dilantik sebagai Gubernur Kepri.
"Kami masih menunggu hasil 'swab' ketiga dan keempat, termasuk menunggu hasil 'swab' Pak Apri dan keluarga," sebutnya.
Berdasarkan data yang dilansir dari ANTARA, Syahrul merupakan kepala daerah pertama di Kepri yang tertular COVID-19. Mantan Wali Kota Tanjungpinang itu meninggal dunia pada 28 April 2020 setelah beberapa pekan melawan penyakitnya.
