Puan Minta Kematian Pasien Covid-19 Jadi Bahan Evaluasi Penerapan PPKM

MONITORDAY.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti angka kematian akibat Covid-19 yang masih tinggi selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Politikus PDIP Perjuangan ini menilai tren kasus positif Covid-19 menurun setelah penerapan PPKM Level 4. Namun, ia mengingatkan bahwa angka kematian masih begitu tinggi beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data yang disampaikan Puan, angka kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan setiap hari mencapai di atas 1.000 kasus, sejak PPKM Jawa-Bali per 16 Agustus 2021 dan PPKM luar Jawa-Bali per 9 Agustus 202 hingga berakhir Senin (23/8/2021). Angka tersebut sangat tinggi, sementara diperkirakan banyak kasus kematian yang belum dilaporkan. Pada Minggu (23/8/2021), sebanyak 126.372 orang pasien Covid-19 di Indonesia telah meninggal dunia.
Pada Selasa (27/8/2021), angka kematian pasien Covid-19 menyentuh jumlah tertinggi selama pandemi Covid-19. Saat itu, Indonesia melaporkan 2.069 orang mati akibat Covid-19 dalam sehari.
"Setelah PPKM diperpanjang, memang terlihat adanya tren penurunan penambahan kasus Covid-19, tapi harus menjadi perhatian bersama soal indikator angka kematian yang sampai sekarang masih cukup tinggi," kata Puan melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Senin (23/8/2021).
Selain itu, Puan menyoroti sejumlah daerah dengan angka kematian pasien Covid-19 yang tinggi, yakni Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Gorontalo, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah. Maka dari itu, dia meminta pemerintah memberi perhatian khusus pada daerah-daerah ini.
Selanjutnya, Puan juga meminta kematian pasien Covid-19 jadi bahan evaluasi penerapan PPKM. Ia meminta pemerintah mengambil langkah cepat untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.
"Bagi daerah-daerah yang angka kasus kematian Covid-19 masih tinggi, harus hati-hati kalau ingin melonggarkan pembatasan kegiatan. Hal ini sejalan dengan rekomendasi WHO," tutur Puan.
Lalu, Puan juga meminta pemerintah tak lengah dalam melaksanakan tes, telusur, dan perawatan (3T). Ia tak ingin tiga upaya utama penanganan pandemi Covid-19 itu dikendorkan karena pemerintah sibuk melakukan vaksinasi.
"Jangan karena ingin mengejar target vaksinasi, kemudian indikator-indikator penanganan pandemi lainnya jadi kendor. Pastikan semua berjalan bersamaan karena semuanya sama-sama penting untuk menyelamatkan rakyat dari badai Corona," ucapnya.