PT Mustika Ratu Dorong Supaya Ngejamu Jadi New Lifestyle yang Setara dengan Ngopi
Ngejamu diharap jadi New Culture yang hidup.
Redaktur MMG
MONITORDAY.COM - Direktur Utama PT. Mustika Ratu, Egi Situmorang mengatakan pihaknya saat ini sedang mendorong agar masyarakat dapat meningkatkan penggunaan bahan herbal melalui konsumsi jamu alias ngejamu.
Bahkan dikatakannya, ngejamu diharapkan dapat menjadi new life style yang setara dengan ngopi khususnya bagi anak muda.
"Usaha kita untuk menjaga agar orang sehat agar mengkonsumsi jamu dan itu tak harus dalam berbentuk obat. Bisa dalam berbentuk minuman yang kemudian menjadi lifestyle seluruh anak bangsa, sehingga ngejamu itu setara dengan ngopi," katanya dalam Diskusi Kopi Pahit bertajuk "Peluang Industri Farmasi Berbasis Herbal Hadapi New Normal", pada Sabtu (6/6).
Lebih lanjut ia mengaku, pihaknya akan menggunakan endorsmen seperti Puteri Indonesia sebagai perwakilan millenial untuk bisa mensosialisaikan bahwa ngejamu setara dengan ngopi.
"itu salah satu cara bagaimana kita buat ngejamu menjadi new culture yang hidup," ujarnya.
Ia menambahkan, jika seluruh anak muda setiap hari berkumpul alias nongkrong dan ngopi. Maka ke depan mereka juga melakukan hal yang sama juga dengan ngejamu di kafe-kafe. Tentunya ngejamu itu harus terus dilakukan agar menjadi lifestyle.
"Maka menu-menu jamunya juga harus avilable di banyak tempat, harus buat kafe-kafe tersendiri," tuturnya.
"Kita bisa mengatakan bahwa semua ngopi maka minum jamu juga. Jadi bagaimana kita mengkomunikasikan hal tersebut, dengan cara yang relevan dengan kaum muda tentunya. Lewat digital (medsos)," imbuhnya.
Untuk diketahui, saat ini PT Mustika Ratu tengah bekerja sama dengan beberapa instansi dan turut dalam beberapa project yang ditawarkan pemerintah untuk menguji klinis produk herbal yang dihasilkan.
"Semua uji kelanjutan lainnya untuk memastikan bahwa racikan produk yang kita percayai punya khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sekaligus meredakan efek-efek simtom dari penyakit yang memang related dengan covid ini," ujarnya.
"Itu benar-benar harus aman, itu kan syarat obat, harus aman dan kemudian punya manfaat dan benar-benar bisa berkhasiat buat penggunanya," tandasnya kemudian.
